RISET PASAR: Cermati Pembalikan Arah IHSG

Bareksa • 21 Dec 2015

an image
Pergerakan IHSG (Antara Foto/Yudhi Mahatma)

IHSG akan berada pada rentang support 4444-4455 dan resisten 4490-4525

Bareksa.com - Pasca pasar merasakan eforia berlebihan terhadap keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan justru kembali menukik. IHSG pada akhir pekan lalu (Jumat, 18 Desember 2015) turun 1,92 persen ke level 4.468,65

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan hantaman aksi jual itu terjadi setelah semua sentimen terkait keputusan The Fed mulai diperhitungkan kembali. "Akibatnya tentu membuat laju IHSG kembali melemah. Pelemahan tersebut terlihat sejak awal pembukaan perdagangan dan terus berlanjut hingga akhir sesi perdagangan pada akhir pekan kemarin," katanya dalam riset harian yang disampaikan kepada Bareksa.com.

Reza menyatakan penurunan kembali harga minyak mentah global memberi kesempatan bagi  dolar AS untuk terus menguat. Akibatnya menjadi sentimen negatif bagi laju mata uang lainnya termasuk Rupiah yang kembali melema. Akan tetapi, pelemahan cenderung tipis karena adanya penguatan pada sejumlah mata uang lainnya terhadap dolar AS, antara lain yen, renmimbi dan won, serta harapan positif akan tetapnya level BI rate.

Dia memperkirakan IHSG pada perdagangan Senin (21 Desember 2015) akan berada pada rentang support 4.444 - 4.455 dan resisten 4.490 - 4.525. "Laju IHSG di bawah area target support 4.515  - 4.535 dan gagal mendekati area target resisten 4.568 - 4.580."

Tabel : Rekomendasi Saham 21 Desember 2015

 

Sumber: NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI)

Menurut dia, penaikan yang terjadi mulai terbatas membuat laju IHSG membuka tren penurunannya. Apalagi, IHSG juga masih menyisakan utang gap di level 4.409 - 4.429. "Jika aksi jual masih berlanjut maka dimungkinkan bagi IHSG untuk menutup utang gap tersebut sebelum nantinya berbalik menguat. Untuk itu, tetap cermati masih adanya potensi pembalikan arah pada IHSG."

Disclaimer: Publikasi ini merupakan pandangan dari analis dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.