Ini Daftar Saham Paling Menguntungkan pada 2015

Bareksa • 21 Dec 2015

an image
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Di tengah perlambatan ekonomi, saham-saham ini mampu beri return 50%-300%

Bareksa.com - Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2015 bukan berarti seluruh saham yang tercatat di bursa membukukan penurunan harga. Buktinya beberapa perusahaan masih mampu menguat di tengah kondisi berat ini.

Melemahnya pertumbuhan ekonomi serta pelemahan nilai tukar dolar menjadi alasan utama terhadap penurunan kurang lebih 349 saham yang tercatat di bursa. Namun, berdasarkan pantauan Bareksa sampai 19 Desember 2015 masih ada 136 saham yang mampu mencetak return positif.

Dari saham-saham yang masih meningkat, ada 10 saham  mencatatkan return tertinggi. Bahkan, 10 saham tersebut mampu mencetak return antara 50 - 300 persen di tengah kondisi ekonomi yang sedang melambat. Apa saja saham-saham tersebut? Berikut ini daftar saham dengan peningkatan harga tertinggi di tahun 2015 dengan jumlah saham beredar (free float) diatas 20 persen:

Grafik: Saham-Saham Return Tertinggi 2015


sumber: Bareksa.com
 
PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) memuncaki saham dengan peningkatan harga paling tinggi pada 2015. Sejak awal tahun, harga saham perusahaan yang dipimpin Michael Steven ini meroket empat kali lipat. Tahun ini, Kresna melakukan perubahan besar dengan menjadikan KREN sebagai perusahaan induk (holding company) investasi yang terdiversifikasi atas banyak sektor, khususnya bisnis e-Commerce. Hal ini ditandai dengan akuisisi dua perusahaan e-commerce asal Singapura, yakni MDAQ dan DominoPos.

"Kenapa harga saham kami bisa melejit? Ya itu ekspektasi pasar bahwa it’s the right time untuk kami (Kresna) masuk ke bisnis ini.” ungkap Michael Steven, Presiden Direktur KREN September lalu kepada media. (Baca juga: Jadi Induk Usaha Investasi, Saham KREN Naik Lebih dari 3x Lipat dalam 2 Bulan)

Mengekor KREN, ada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Harga saham perusahaan yang kini dipimpin oleh Iwan Lukminto --orang terkaya ke-45 Indonesia versi majalah Forbes-- melonjak 133 persen sepanjang 2015. Penguatan SRIL tahun ini tidak terlepas dari sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung industri padat karya dan juga melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS. (Baca juga: Masuk Daftar 50 Orang Terkaya, Beginilah Manuver Bisnis Bos Sritex (SRIL))

Mayoritas pendapatan SRIL didapatkan dari penjualan ekspor. Tahun ini, sampai dengan bulan September 2015 ekspor SRIL mencapai angka $224 juta atau naik 23 persen dibanding tahun sebelumnya $181 juta. Peningkatan ekspor membuat SRIL menjadi salah satu emiten yang memperoleh impak positif dari pelemahan rupiah. (Baca juga: Harga Saham SRIL Terkerek Kebijakan Ekonomi Tahap VII)

Pada saat bersamaan, SRIL juga masuk dalam indeks saham paling likuid di bursa (LQ-45). Sejak Juli 2015, saham SRIL masuk ke daftar golongan bluechip dan semakin ramai diperdagangkan.

Dari 10 saham return tertinggi tahun ini, 5 di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan. Hal ini cukup menarik karena indeks saham sektor keuangan masih menurun sebesar 8,22 persen sejak awal tahun. Hal ini menunjukkan bahwa ada hal-hal lain yang mendorong peningkatan harga saham di luar sentimen perlambatan ekonomi. Contohnya PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) yang merger dengan PT Panin Insurance pada pertengahan 2015. Hal tersebut mendorong harga saham naik lebih dari 50 persen ke kisaran Rp350 dari sebelumnya hanya Rp230. (Baca juga: AMAG Naik Hampir 13%, Didorong Rencana Merger Dengan Panin Insurance)