Volume Transaksi Besar, Harga Saham PGAS & PPRO Naik di Atas 4%

Bareksa • 16 Dec 2015

an image
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Tidak hanya investor lokal, Investor asing juga tercatat banyak melakukan aksi beli (net buy) saham PGAS, mencapai Rp.7,

Bareksa.com- Hari ini (Rabu, 16 Desember 2015), sejumlah saham terpantau mengalami kenaikan harga. Sedikitnya ada 10 saham memiliki volume transaksi paling besar.

Salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Hingga pukul 10.15 harga saham PGAS naik  4,4 persen menjadi Rp2.505 dari sebelumnya Rp2.405.

Investor membeli saham PGAS paling banyak melalui broker Maqcuarie Capital. Broker berkode RX ini memborong 27 ribu lot saham PGAS senilai Rp6,7 miliar pada harga rata-rata Rp2.481,9 per saham.

Nilai transaksi oleh RX setara 18,4 persen dibanding transaksi PGAS pagi ini yang telah mencapai Rp36,3 miliar.

Pembeli terbesar kedua adalah  Mandiri Securities (CC) yang memborong saham sebanyak 6,3 ribu lot pada harga rata-rata Rp2.477,7. Nilai transaksi CC pada saham  PGAS mencapai Rp1,6 miliar.

Tidak hanya investor lokal, Investor asing juga tercatat banyak melakukan aksi beli (net buy) saham PGAS senilai Rp7,8 miliar

Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com.

Selain PGAS, PT PP Properti Tbk (PPRO) juga tercatat sebagai saham yang paling ramai ditransaksikan, dengan volume transaksi mencapai  545 ribu lot senilai Rp9,7 miliar.

Harga saham PPRO melonjak 7 persen menjadi Rp181 dari sebelumnya Rp169. Investor banyak membeli saham PPRO melalui broker Trimegah Securities (LG) sebanyak 90 ribu lot senilai Rp1,6 miliar. LG memborong saham PPRO pada rata-rata harga Rp174 per saham.

Grafik: Pergerakan Harga Saham PPRO Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Pembeli terbesar berikutnya  Asjaya Indosurya Securities (IP) yang membeli saham sebanyak 38 ribu lot senilai Rp663,6 juta.

Sementara RHB OSK Securities (DR) juga tercatat sebagai pembeli terbesar dengan nilai transaksi mencapai Rp594,2 juta atau sebanyak 33,5 ribu lot.