Bareksa.com – Harga saham PT Golden Plantation Tbk (GOLL) pada penutupan perdagangan I hari ini (Jumat, 4/12) telah anjlok 8,33 persen. Tercatat dalam seminggu terakhir, saham GOLL telah ambrol lebih dari 33 persen. Turunnya harga saham GOLL tidak terlepas dari kinerja keuangan perseroan yang kurang memuaskan pada kuartal III-2015.
Grafik : Harga Saham GOLL Periode 4 Desember 2014 - 4 Desember 2015
Sumber : Bareksa.com
GOLL merupakan anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) yang bergerak di bidang perkebunan. AISA dikenal sebagai pemain di bisnis makanan dengan produknya 'Taro' dan juga aktif di bisnis beras. Saat ini, AISA terdaftar sebagai pemegang saham pengendali GOLL dengan kepemilikan saham sebesar 78,17 persen, masyarakat 21,83 persen dan Joko Mogoginta sebagai pendiri Tiga Pilar memiliki 10.000 lembar saham.
Rencana pelepasan anak usaha AISA di bidang perkebunan telah lama digaungkan. Namun hingga saat ini belum ada kepastian dari rencana tersebut. Divestasi bisnis perkebunan dapat membawa dampak positif bagi AISA karena dapat menurunkan rasio utang. Selain itu juga tidak terbebani dengan kinerja bisnis perkebunan yang sedang turun.
Sebagai bagian dari rencana divestasi, grup AISA kemudian membentuk holding perkebunan, yaitu GOLL dan mencatatkan sahamnya di BEI pada 23 Desember 2014. GOLL melepas 800 juta lembar saham seharga Rp 288, di mana dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk akuisisi perusahaan perkebunan lain.
Dalam laporan keuangan kuartal III-2015 yang dimuat di website Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, kinerja GOLL tercatat anjlok. Pada kuartal III 2015, perseroan membukukan rugi bersih Rp 27 miliar, sedangkan penjualan perseroan turun 7,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 95 miliar. Rugi bersih perseroan disebabkan oleh rugi selisih kurs yang mencapai Rp 33 miliar atau melonjak 20 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Grafik: Kinerja Keuangan GOLL (Rp juta)
Sumber : GOLL, Bareksa diolah
Grafik: Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas / DER (x)
Sumber : GOLL, diolah Bareksa
GOLL juga tercatat memiliki utang yang cukup besar. Per September 2015, utang jangka panjang naik 16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Walhasil rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity Ratio) juga naik dari 1,0x menjadi 1,2x.