Saham SIAP Lanjutkan Penurunan 9,8%, Terancam Delisting?

Bareksa • 05 Nov 2015

an image
Ilustrasi pialang mendiskusikan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Saham SIAP melanjutkan penurunan sebesar 9,8 persen hari ini menjadi Rp92 per saham.

Bareksa.com - Harga saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) kembali menurun sebesar 9,8 persen menjadi Rp92 per saham pada perdagangan hari ini (Kamis, 5 November 2015).

Hal tersebut seiring adanya kabar bahwa saham SIAP mengarah ke dalam kategori delisting. Ada dugaan pemegang saham pengendali SIAP melakukan transaksi janggal di pasar negosiasi. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memanggil manajemen SIAP.

“Emiten bisa di-delisting kalau perusahaan melakukan pelanggaran sehingga tidak lagi memenuhi syarat listing, tetapi tidak ada hubungannya dengan transaksi semu.” ungkap Hamdi Hassyarbaini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa.

Berdasarkan pantauan Bareksa telah terjadi keanehan transaksi sejak 4 Agustus 2014 hingga sebelum sanksi suspen dikenakan terhadap saham SIAP pada 30 Oktober 2015. Saat itu nilai transaksi di pasar negosiasi mencapai Rp20,4 triliun dengan jumlah saham mencapai 886,6 juta lot saham.

Setelah perdagangan saham dihentikan sementara satu hari, transaksi saham SIAP tidak seramai sebelumnya. Sejak 2 - 3 Oktober 2015, transaksi saham SIAP di pasar negosiasi hanya Rp600 juta per hari. Padahal dalam 14 bulan terakhir transaksi di pasar negosiasi mencapai Rp68 miliar per hari.

Ada banyak faktor BEI bisa melakukan delisting paksa terhadap emiten. Pertama, kondisi kelangsungan usaha emiten menjadi negatif, sehingga perseroan dinilai secara finansial, hukum, maupun sebagai perusahaan terbuka tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan.

Kedua, saham emiten bersangkutan disuspen di pasar reguler dan pasar tunai. Jadi, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi kurang dari 24 bulan terakhir.

BEI juga telah menyatakan tiga broker terindikasi gagal bayar settlement transaksi saham SIAP. (Baca juga: Bursa Periksa 3 Broker yang Terindikasi Gagal Bayar Saham SIAP).