Bareksa.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) hari ini (Rabu, 4 November 2015) mulai masuk dalam perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengharuskan saham beredar atau free float minimal 7,5 persen memaksa HMSP menerbitkan saham baru (right issue) atau HMETD. Dengan bertambahnya free float, HMSP akan dimasukan dalam perhitungan IHSG secara bertahap.
Tabel Perhitungan Persentase HMSP Terhadap IHSG
Tanggal | Persentase Jumlah Saham HMSP Yang Diperhitungkan Dalam Indeks | Estimasi Bobot di IHSG |
04-Nop-15 | 25% | 2,42% |
18-Nop-15 | 50% | 4,72% |
02-Des-15 | 75% | 6,91% |
16-Des-15 | 100% | 9,01% |
Sumber : IDX, Bareksa.com
Ada 520 emiten saham yang masuk ke dalam perhitungan IHSG per kemarin (3/11). PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi Rp321 triliun tercatat memegang kapitalisasi pasar terbesar dengan bobot 7,41 persen dari indeks. Setelah right issue, HMSP menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar Rp429 triliun per kemarin. Bila menggunakan harga penutupan kemarin, bobot HMSP terhadap indeks hari ini akan sebesar 2,41 persen. Ketika HMSP selesai masuk ke dalam perhitungan indeks, bobotnya akan naik menjadi 9 persen. Artinya bila saham HMSP naik 10 persen akan berdampak pada kenaikan IHSG 0,9 persen begitu pula sebaliknya.
Masuknya HMSP ke dalam perhitungan indeks membuat saham ini diburu investor. Manajer investasi yang menggunakan tolok ukur IHSG juga akan mengoleksi HMSP pada portofolionya. Sesi perdagangan pertama, HMSP telah naik hampir 5 persen ke harga Rp 96.750. Tiga broker asing tercatat menjadi pembeli terbesar HMSP, yaitu UBS Securities Rp 29,2 miliar, CLSA Indonesia Rp 28,2 miliar dan Merril Lynch Indonesia 27,6 miliar.
Grafik Intraday HMSP
Sumber : Bareksa.com