Sesi Pertama, SMRA dan CTRA Kompak Turun, MKNT Lanjutkan Kenaikan

Bareksa • 27 Oct 2015

an image
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

SMRA turun 5,9 persen, terdalam di antara emiten properti lain

Bareksa.com - Penutupan sesi perdagangan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (Selasa, 27 Oktober 2015), saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memimpin pelemahan di sektor properti dengan turun 5,9 persen. Broker asing yang banyak menjual SMRA, yaitu Morgan Stanley (MS) senilai Rp9,4 miliar dan Merryll Lynch Indonesia (ML) sebesar Rp 3,4 miliar.   

SMRA berencana meluncurkan tiga proyek di Bandung, Bekasi dan Serpong pada kuartal keempat 2015. Salah satu proyeknya, Summarecon Bandung, yang direncanakan launching pada pertengahan tahun ini sempat terkendala masalah perizinan.

Target pra penjualan SMRA sebesar Rp4,5 triliun baru dicapai 66% per September 2015. Namun, di antara pengembang township, performa SMRA masih masih lebih baik dari rata-rata. (Baca juga : Banyak Emiten Properti Gagal Capai Target Penjualan 2015).

Grafik Pergerakan Intraday Harga Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Sumber: Bareksa.com

Senasib dengan SMRA, pada penutupan sesi pertama PT Citra Development Tbk (CTRA) juga ditutup turun 5,5 persen. Macquarie Capital Securities Indonesia (RX) merupakan penjual terbanyak CTRA dengan nilai Rp1,7 miliar. Per September 2015, CTRA telah membukukan marketing sales Rp5,3 triliun atau baru 55,9 persen dari target.

Grafik Pergerakan Intraday Harga Saham PT Citra Development Tbk (CTRA)

 

Sumber: Bareksa.com

Hari kedua setelah listing di bursa, saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) masih melanjutkan kenaikan, di mana pada perdagangan sesi pertama MKNT naik 25 persen. Dalam dua hari pasca IPO, MKNT telah naik 113 persen menjadi Rp 425 dari harga perdananya Rp200.

Grafik Pergerakan Intraday Harga Saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT)

Sumber: Bareksa.com