Berita / / Artikel

Kalahkan Return IHSG, Reksa Dana Volatilitas Rendah Ini Catat Return 13% Sebulan

• 27 Oct 2015

an image
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Biasanya reksa dana saham yang memiliki beta rendah, fluktuasinya pun rendah.

Bareksa.com - Reksa dana saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko cukup tinggi akibat pengaruh fluktuasi harga saham sehingga pergerakan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana ikut bergerak naik turun yang cukup tajam.

Pergerakan NAB reksa dana saham tentu saja dipengaruhi oleh pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apabila IHSG melemah, pergerakan NAB reksa dana saham juga ikut melemah, begitupula sebaliknya.

Beberapa reksa dana ada yang memiliki sensitifitas (beta) yang cukup tinggi pada IHSG sehingga pergerakan naik turun (volatilitas) NAB tersebut juga sangat tinggi. Maksudnya,  apabila IHSG menguat, pergerakan NAB reksa dana tersebut justru naik lebih tinggi sehingga memberi potensi keuntungan lebih besar. Namun, apabila IHSG melemah, tentu saja NAB reksa dana ini akan turun lebih dalam.

Beta merupakan ukuran volatilitas atau risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio dibandingkan dengan volatilitas pasar secara keseluruhan.

Jika nilai beta lebih dari satu mengindikasikan bahwa nilai reksa dana tersebut bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi dari IHSG. Sementara beta kurang dari satu mengindikasikan nilai reksa dana tersebut memiliki volatilitas lebih rendah dibanding IHSG. Jadi, bagi Anda yang kurang menyukai volatilitas, dapat memilih reksa dana berbeta rendah.

IHSG yang sudah mulai rebound sejak akhir September, hingga akhir pekan kemarin masih terus naik meskipun sempat terkoreksi beberapa kali karena aksi profit taking dan sentimen lainnya. IHSG dalam sebulan terakhir mencatatkan return 9,63 persen. Naiknya IHSG tersebut tentu saja ikut mengerek kinerja reksa dana saham.

Biasanya reksa dana saham yang memiliki beta rendah, fluktuasinya pun rendah. Apabila IHSG menguat maka kenaikan reksa dana saham ini mungkin sedikit lebih tinggi. Tetapi ternyata, ada reksa dana dengan beta rendah yang dalam sebulan terakhir kenaikannya jauh di atas IHSG.

Tabel: Return Reksa Dana Saham dengan Volatilitas Rendah 

Sumber: Bareksa.com

Di antara reksa dana tersebut, reksa dana Grow-2-Prosper memiliki volatilitas paling rendah, tetapi return yang dihasilkan justru paling tinggi dibanding reksa dana lainnya. Dalam sebulan, reksa dana yang dikelola PT Corfina Capital dan memiliki beta 0,85 ini menghasilkan return 13,33 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG.

Sementara AAA Enhanced Strategy Fund dan Mega Dana Capital Growth juga memiliki beta cukup rendah, tapi return yang dihasilkan cukup tinggi. Return AAA Enhanced Strategy Fund sebesar 12,84 persen dengan beta 0,94 dan Mega Dana Capital Growth mencatatkan return 12,53 persen dan beta 0,86.

Grafik: Pergerakan Grow-2-Prosper, AAA Enhanced Strategy Fund, Mega Dana Capital Growth dan IHSG

Sumber: Bareksa.com

Pada fund fact sheet per September 2015, tercatat bahwa sektor perbankan merupakan sektor yang menjadi alokasi terbesar reksa dana AAA Enhanced Strategy Fund, dengan alokasi sekitar 27,94 persen.

Sama seperti reksa dana yang dikelola AAA, sektor perbankan juga merupakan salah satu sektor yang dialokasikan cukup besar oleh reksa dana Mega Dana Capital Growth dan RHB OSK Alpha Sector Rotation yang juga memiliki return tinggi dengan beta rendah.

Grafik: Perbandingan Pergerakan Indeks Sektor Perbankan dan IHSG

Sumber: Bareksa.com

Lantaran pergerakan indeks sektor perbankan melebihi pergerakan IHSG dalam sebulan terakhir, maka wajar saja bila reksa dana yang mengalokasikan mayoritas portofolionya pada sektor ini mengalami kenaikan return yang lebih besar dari IHSG.

Saat IHSG mulai naik seperti sekarang, merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi jangka panjang, terutama pada reksa dana saham. Jika Anda merupakan tipe investor yang tidak menyukai volatilitas, tapi masih mengharapkan return tinggi, reksa dana dengan beta rendah tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk berinvestasi.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Tags: