Berita / / Artikel

Perdagangan Saham Mitra Keluarga Rp1 T; Morgan Stanley, CLSA Pembeli Terbesar

• 25 Mar 2015

an image
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Nilai transaksi MIKA tertinggi di Bursa Efek Indonesia, atau sekitar 12% dari seluruh transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Bareksa.com - Nilai transaksi saham pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencapai Rp 1 triliun rupiah pada hari pertama diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa 24 Maret 2015.  

OSK Nusadana Securities (DR) tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) terbanyak dengan volume sebesar 50,2 ribu lot atau Rp102,7 miliar, diikuti Morgan Stanley Securities Indonesia (MS) dan CLSA Indonesia (KZ) yang melakukan net buy masing-masing sebanyak 44,5 ribu lot atau Rp97,5 miliar dan 41,9 ribu lot atau 91,2 miliar.

Volume pembelian saham oleh tiga broker ini mencapai 29 persen dari nilai total transaksi MIKA hari ini, yang harga sahamnya sempat naik sampai sebesar 39 persen, sebelum ditutup naik 24,7 persen di harga Rp21.200 per lembar pada jam 16.00 WIB.  

Nilai transaksi MIKA merupakan yang tertinggi hari ini, atau sebesar 12,3 persen dari seluruh transaksi saham di bursa, yaitu sebesar Rp8,1 triliun. Nilai transaksi saham MIKA lebih dua kali lipat dibandingkan transaksi saham salah satu blue chip, PT Astra Internasional Tbk (ASII), yang hari ini mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp477,1 miliar.

MIKA melakukan penjualan saham perdana dengan harga penawaran di Rp17.000 per lembar, dengan dibantu UBS dan Morgan Stanley, antara lain, sebagai penjamin emisinya.   

Secara valuasi, harga saham MIKA terbilang murah dibandingkan dengan tiga perusahaan pengelola rumah sakit lainnya yang telah tercatat di bursa, yaitu PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk (SAME), dengan PE Ratio sebesar sekitar 84 kali, PT Siloam Internasional Hospital Tbk (SILO) sekitar 215 kali. Di harga penawaran saham perdana, PE Ratio MIKA tercatat sebesar 63 kali.  

Sebagai perbandingan, PE Ratio pengelola rumah sakit di Malaysia KPJ Healthcare Bhd tercatat sebesar 30 kali, sementara Raffles Medical di Singapura memiliki PE Ratio sebesar sekitar 32 kali.

Sementara itu, untuk saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), broker Lautandhana Securindo (YJ) tercatat melakukan penjualan terbanyak hari ini, dengan volume sebesar 132,9 ribu lot. Nilai transaksi penjualan oleh YJ untuk saham CPGT mencapai Rp1,2 miliar.  Selain melakukan penjualan terbanyak, YJ juga tercatat melakukan pembelian terbanyak sebesar 156 ribu lot atau mencapai Rp1,5 miliar.

Selain YJ, Mandiri Sekuritas (CC) juga tercatat melakukan penjualan terbanyak kedua saham CPGT dengan volume 83 ribu lot dengan nilai Rp791 juta. Pada penutupan bursa hari ini, harga saham CPGT merosot hingga 8,2 persen menjadi Rp89 per lembar. (qs)

 

 

 

 
 
Tags: