Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu 4 Febuari 2015 berakhir menguat ke 5.315,28 atau naik 0,45 persen dari penutupan hari sebelumnya di 5.291,72. Namun level penutupan hari ini sedikit lebih rendah dari pembukaan perdagangan pagi tadi di 5.315,45.
Secara Intraday hari ini Indeks mengalami tekanan di perdagangan sesi II dan sempat menyentuh level terendah di 5.298,12. Penguatan IHSG hari ini didukung oleh sektor finansial dan infrastruktur meski sektor properti memberatkan indeks dengan penurunan saham-saham perusahaan konstruksi.
Grafik Tekanan IHSG di Sesi II
sumber:bareksa.com
Saham-saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 2,96 persen menjadi Rp13.900, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 3,37 persen menjadi Rp5.375, PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,31 persen menjadi Rp7.725, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 5,05 persen menjadi Rp4.890, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,17 persen menjadi Rp6.500 per saham.
Sementara itu, harga saham-saham konstruksi turun dipimpin oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang anjlok 10,26 persen setelah beredar rumor harga rights issue di bawah harga pasar. Selain itu, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 4,19 persen, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 3,28 persen, dan PT PP Tbk (PTPP) turun 4,13 persen ikut menekan bursa di perdagangan sesi II.
Saham-saham konstruksi pelat merah serempak anjlok saat tersebar kabar bahwa DPR akan menolak sebagian besar Penanaman Modal Negara (PMN) ke perusahaan BUMN yang diajukan oleh pemerintah Rp72,9 triliun.
Investor asing hari ini melakukan pembelian bersih sebesar Rp821 miliar dengan pembelian bersih tertinggi pada saham BBRI Rp221 miliar dan BBNI Rp170 miliar. Sementara penjualan bersih terbesar hari ini terjadi pada saham WIKA Rp23 miliar dan ADHI Rp19 miliar. (hm)