Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menurun 3,87 poin menjadi 5.184,85 setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga Premium menjadi Rp6.600 per liter dan solar menjadi Rp6.400 per liter. Harga elpiji 12 kg juga ikut turun menjadi Rp129.000 dan harga semen turun Rp3.000 per sak. Padahal hingga sesi pertama IHSG masih hijau dan berada di leve 5.201 pada pukul 14.33 WIB.
Hingga pukul 14.57 WIB, nilai transaksi mencapai Rp3,09 triliun dengan pembelian bersih investor asing mencapai Rp60 miliar
Produsen semen seperti PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) juga mengalami penurunan harga saham. Saham INTP anjlok 3,42 persen, SMGR 2,31 persen dan SMBR 1,55 persen.
Tabel Harga Saham Sektor Industri Dasar
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, pergerakan harga obligasi juga menguat sejak pagi tadi. Yang paling ramai diperdagangkan obligasi seri FR0071 tenor 15 tahun yang harganya menguat menjadi 109.5 dibandingkan penutupan kemarin yang berada di 109.39. FR0071 terakhir ditransaksikan dengan volume sekitar Rp56 miliar.
Penurunan harga BBM ini akan memberikan efek positif bagi pasar SUN karena akan menurunkan inflasi, kata Ariawan, Bond Analyst PT Sucorinvest Central Gani.
"Mungkin penurunan BBM hanya berpengaruh sedikit pada inflasi karena belum diikuti dengan penurunan barang-barang lainnya," tambahnya.
Ariawan mengaku, investor sudah merespon berita penurunan harga BBM ini dari 2-3 hari yang lalu. Dan saat ini pergerakan obligasi menguat lebih karena sentimen penguatan nilai tukar rupiah.
Hingga saat ini nilai tukar rupiah mulai bergerak menguat ke level Rp12.538 per dolar Amerika meskipun penguatan tersebut belum stabil.(al)