Berita / / Artikel

Awal Tahun, Rupiah Melemah Jadi Rp12.541/$ Berbanding Terbalik Dengan Obligasi

• 03 Jan 2015

an image
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta ( ANTARA FOTO/Rendhik Andika).

SUN seri FR0070 dan FR0071 paling banyak diperdagangkan hari ini

Bareksa.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan hari pertama di awal tahun ini. Sore ini, nilai tukar rupiah bergerak melemah di level Rp12.517-Rp12.541 per dolar Amerika dibandingkan pada perdagangan hari sebelumnya yang berada di kisaran Rp12.387 per dolar Amerika.

Berbanding terbalik dengan nilai tukar rupiah, obligasi benchmark justru mengalami kenaikan harga pada awal tahun ini, walaupun tidak didukung dengan volume transaksi.

Surat utang negara (SUN) benchmark bertenor 15 tahun (FR0071) mengalami kenaikan harga tertinggi, yakni 77 bps menjadi 107,93 persen. Yield FR0071 pun turun  8 bps menjadi 8,05 persen.

"Hari ini perdagangan sepi. Mungkin karena masih suasana liburan," kata seorang fixed income trader.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, SUN seri FR0070 dan FR0071 paling banyak diperdagangkan hari ini yaitu masing-masing sebanyak 20 dan 19 kali.

Volume transaksi FR0070 mencapai Rp813 miliar, sementara volume transaksi FR0071 sekitar Rp391 miliar. Tetapi jauh lebih besar jika dibandingkan volume perdagangan obligasi lainnya hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup menguat tipis, 15,82 poin menjadi 5.242,77. Nilai transaksi cukup tinggi, sekitar Rp4,6 triliun dengan penjualan bersih investor asing hanya mencapai Rp4,17 miliar.

Tiga saham yang paling aktif diperdagangkan adalah PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) dengan frekuensi 6.504 kali, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan 5.418 kali, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang ditransaksikan sebanyak 5.226 kali. (np)

Tags: