Berita / / Artikel

Akhir 2014, Obligasi Jangka Pendek Ramai Diperdagangkan; Yield Tenor 10 Thn 7,8%

• 31 Dec 2014

an image
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (REUTERS/Brendan McDermid)

Investor diperkirakan masih menunggu sentimen lanjutan seperti inflasi dan neraca perdagangan akhir pekan ini

Bareksa.com – Di tengah minimnya sentimen penggerak harga pada hari ini, obligasi pemerintah secara keseluruhan cenderung bergerak mixed dibayangi koreksi.

Dari empat seri  benchmark obligasi pemerintah, obligasi bertenor 10 tahun (seri FR0070) dan 20 tahun (seri FR0068) mengalami kenaikan yield. Sementara, dua obligasi lainnya mengalami penurunan yield dipimpin oleh penurunan obligasi tenor 5 tahun (seri FR0069) sebesar 4.57 basis poin menjadi 7.64 persen.

Aktivitas perdagangan tampak menunjukkan peningkatan dari segi volume ungkap laporan IBPA. Total volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat naik 30,48 persen menjadi Rp4,69 triliun dari sebelumnya Rp3,59 triliun.

Namun, dari segi frekuensi mengalami penurunan menjadi 220 kali dari sebelumnya 306 kali. Obligasi bertenor 5 tahun (seri FR0068) masih tercatat sebagai obligasi pemerintah teraktif yang diperdagangkan dengan total frekuensi 23 kali dan total volume Rp510 miliar.

Aktifnya perdagangan obligasi jangka pendek tersebut diperkirakan karena investor masih menunggu sentimen lanjutan seperti inflasi dan neraca perdagangan yang akan dirilis di akhir pekan ini.

Yield obligasi 10 tahun pemerintah menyentuh 7,85 persen di penghujung tahun ini. Sepanjang tahun ini, obligasi benchmark pemerintah mengalami fluktuasi perubahan yield tidak terlepas dari sentimen perekonomian serta politik di Indonesia.

Sebagai gambaran, sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pada hari ini, yield obligasi bertenor 10 tahun mengalami pergerakan dalam rentang 7,7 sampai 9,18 persen.

Berdasarkan data Bareksa.com hingga 24 Desember 2014, posisi dana investasi asing pada Surat Utang Negara (SUN) yang diperdagangkan tercatat Rp460,1 triliun.

Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi dana investasi asing pada akhir tahun sebelumnya sebesar Rp321,92 triliun yang menunjukan ada arus masuk sebesar Rp138,18 triliun tahun ini.

Berdasarkan komposisinya, posisi investor asing pun tercatat meningkat menjadi 37,73 persen dari sebelumnya 32,53 persen di akhir tahun lalu. (np)

Pergerakan Arus Dana Asing dalam Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Sumber: Bareksa.com

Tags: