TEKNIKAL HARI INI: Lippo Karawaci Berpotensi Rebound; Cermati Kembali Waskita

Bareksa • 18 Dec 2014

an image
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/8). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Saham LPKR, CPIN, INDF dan SMGR layak beli berdasarkan Relative Strength Index (RSI).

Bareksa.com - Berdasarkan Relative Strength Index (RSI) pada hari ini, Kamis 18 Desember 2014 saham LPKR, CPIN, INDF dan SMGR berada dalam kategori layak beli. Sementara itu saham WSKT perlu dicermati karena telah overbought dan berpotensi untuk berbalik arah.

RSI sendiri adalah indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga saham cenderung turun jika memasuki daerah overbought dan cenderung naik jika memasuki area oversold. Suatu saham bisa dikatakan overbought bila nilainya di atas 70 dan oversold jika di bawah 30.

United Tractor, Lippo Karawaci, Indocement Tunggal, Bank Cetral Asia dan Bank Mandiri:

Menurut indikator RSI 14-hari, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hampir menyentuh area oversold di level 31,67. LPKR masih memasuki tren penurunan, namun secara teknikal saham ini berpotensi rebound.

Sementara itu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berada di level 35,65 dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF) di level 35,30. Walaupun kedua saham ini belum melampaui batas RSI namun tetap berpotensi untuk rebound.

PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (CPIN) berada di level 34,74. Selama lebih dari seminggu CPIN mengalami tren penurunan mendekati area oversold sehingga berpotensi untuk naik.

Grafik: Pergerakan Harga Saham LPKR, CPIN, INDF dan SMGR

Sumber: Bareksa.com

Waskita

Pergerakan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)  berada di level 71,92 berpotensi untuk berbalik arah karena sudah overbought. (al)

Grafik: Pergerakan Harga Saham WSKT

Sumber: Bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari salah satu metode analisa teknikal dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.