Stock Movers: Setelah 2 Pekan Anjlok TRAM Naik 25%; Laju Konstruksi Berlanjut

Bareksa • 02 Dec 2014

an image
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Mandiri Sekuritas, Jakarta - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Mandiri Sekuritas, Jakarta - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Waskita Karya (WSKT) naik 6,36%, Total Bangun Persada (TOTL) naik 4,25%, PTPP naik 3,09%

Bareksa.com - Pada penutupan perdagangan sesi pertama, selasa 2 Desember 2014 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,44 persen ke 5.190,09 dari harga penutupan kemarin.

Sampai siang ini saham-saham sektor konstruksi masih menguat dimana PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) naik 6,36 persen, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) naik 4,25 persen, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 3,09 persen, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 2,88 persen.

Tabel Pergerakan Harga Saham Konstruksi

sumber:bareksa.com

Rachel Tan dan Danny Goh dalam laporan riset Credit Suisse yang telah disampaikan kepada nasabah menyatakan kepercayaan bahwa penghematan subsidi BBM dan peningkatan investasi akan meningkatkan belanja infrastruktur sehingga memberi dampak positif bagi emiten konstruksi.

Selain dari pergerakan saham perusahaan konstruksi, pergerakan saham drastis hari ini terjadi pada saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) yang mengalami kenaikan hingga 25 persen menjadi Rp310 per saham. Padahal selama 2 pekan terakhir mengalami auto rejection batas bawah sehingga harga saham anjlok 86,72 persen sejak suspensi saham dibuka 20 November 2014 lalu.

Pergerakan Harga Saham TRAM

sumber:bareksa.com

Valuasi saham melalui metode Price to Earning Ratio (PER) TRAM masih jauh lebih tinggi yaitu 32,59 kali, sedangkan perusahaan perkapalan lain yang sama-sama bergerak di sektor migas seperti PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dan PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) memiliki PER di bawah 10 kali.

Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan yang terjadi hari ini bukan digerakan oleh faktor fundamental, tetapi lebih di dorong faktor spekulasi investor. (np)