Berita / / Artikel

Saham Trio BUMN Konstruksi & Semen Dorong Peningkatan Indeks Saham Hari Ini

• 02 Dec 2014

an image
Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere).Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere)

ADHI naik 2,16 persen, WSKT naik 5,26 persen, WIKA naik 3,99 persen, SMGR naik 4,22 persen dan INTP naik 3,04 persen

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan hari ini naik 0,28 persen menjadi 5.146,29. Peningkatan harga saham paling signifikan terjadi pada emiten-emiten yang bergerak di sektor konstruksi dan produksi semen.  

Harga saham tiga emiten Konstruksi BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sama-sama menunjukan kinerja positif hari ini.

ADHI naik 2,16 persen, WSKT naik 5,26 persen, sementara WIKA naik 3,99 persen. Harga ketiga emiten karya tersebut sudah meningkat sejak awal november setelah munculnya wacana pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur.

Tabel Peningkatan Harga Saham Properti & Konstruksi

Sementara harga saham dua produsen semen terbesar di Indonesia yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) masing-masing naik 4,22 persen dan 3,04 persen.

Tabel Peningkatan Harga Saham Semen

 

Pengalihan BBM subsidi memberi sentimen positif bagi emiten bidang konstruksi dan produsen semen yang akan mendapat order dari sejumlah proyek baru seperti pembangunan irigasi, jalan, pelabuhan, serta bandara.

Jika dilihat dari transaksi investor asing, pada hari ini justru banyak melakukan pembelian pada saham WSKT dan WIKA yang masing-masing mencatatkan nilai pembelian bersih investor asing (net foreign buy) Rp14 miliar dan Rp25 miliar. Sebaliknya saham ADHI justru mengalami aksi jual investor asing sebesar Rp5,3 miliar.

Sedangkan saham SMGR dan INTP banyak diborong asing dengan catatan net foreign buy sebesar Rp54 miliar dan Rp20 miliar. (np)

 

Tags: