Politik Cepat Berubah; PPP Jadi Penentu Siapa Yang Menjadi Swing Factor

Bareksa • 08 Oct 2014

an image
Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo menyimak sejumlah pertanyaan wartawan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Koalisi Merah Putih tidak sepenuhnya mematikan langkah Jokowi-JK

Bareksa.com – Pemilihan Ketua MPR dini hari ini membuktikan bahwa peta politik sangat cepat berubah, seperti yang disampaikan Jokowi pada wartawan bahwa politik dapat berubah dalam hitungan detik, dan investor tidak perlu khawatir apa yang terjadi pada Parlemen.

Semalam kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf  Kalla (Jokowi-JK) memang kalah voting terhadap kubu oposisi yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dalam pemilihan Ketua MPR.

Tetapi ada yang menarik dalam pertarungan yang berakhir dini hari tadi. Suara voting hanya berbeda tipis, 17 suara, dimana  KMP memperoleh 347 suara dan KIH memperoleh 330 suara.

Hal ini karena partai yang berasal dari KMP yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebrang dan mendukung kubu KIH.

Keputusan PPP ini merubah posisi penentu suara mayoritas di parlemen menjadi ke tangan Partai Demokrat, tidak lagi di Partai Golkar. Partai Demokrat menjadi 'swing factor' atau penentu kubu mana yang akan memperoleh suara mayoritas.

Setelah perpindahan PPP ke kubu KMP, kontrol kursi parlemen kubu KIH naik menjadi sebesar 44 persen, sementara KMP turun menjadi 45 persen (dengan asumsi Partai Demokrat berada di luar dua kubu ini, seperti rencana semula mereka yang ingin menjadi kekuatan penyeimbang).

Dengan begitu, bargaining position PPP menjadi naik, karena partai ini menjadi penetu siapa yang akan menjadi swing factor. Salah satu dari dua kubu ini akan memiliki suara mayoritas 50 persen plus satu suara, hanya jika mendapat dukungan dari Partai Demokrat yang memiliki 11 persen kursi di DPR.

Pertarungan selanjutnya adalah perebutan posisi pimpinan komisi-komisi di DPR. Kubu KMP dapat menawarkan posisi-posisi ini ke PPP, tetapi kubu KIH juga dapat menawarkan PPP hal yang sama, ditambah posisi menteri kabinet. Sudah terbukti beberapa kali bahwa untuk memenangkan pertarungan di Senayan, dibutuhkan fleksibilitas.
 
Dalam laporan Deutche Bank yang disampaikan kepada nasabah menyebutkan bahwa investor hanya tinggal berharap pada ketegasan Jokowi-JK mereformasi pemerintahan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Investor akan menunggu dalam dua minggu kedepan, apakah Jokowi-JK dapat mengisi posisi menteri di kabinet oleh orang-orang yang professional dan kredibel. Selain itu juga terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi, investor sangat berharap hal ini dapat dilakukan.

Credit Suisse merekomendasi nasabah untuk lebih defensive menunggu susunan kabinet tersebut seperti disampaikan dalam laporan riset yang disampaikan kepada nasabah. Investor dapat lebih memilih saham TLKM, PGAS, JSMR dan ICBP. (QS)

 

Peta Anggota Parlemen Periode 2014-2019 Pada Pemilihan Ketua MPR

Sumber: KPU