Berita / / Artikel

IHSG Stabil, Rupiah Melemah Hingga Rp12.207/$; Khawatir Amerika Naikkan Bunga

• 07 Oct 2014

an image
Seorang karyawan menunjukkan sejumlah pecahan uang kertas Dolar AS di tempat penukaran uang asing di Surabaya, Jumat (11/7) - (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni kekhawatiran The Fed menaikkan suku bunganya

Bareksa.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kembali melemah dimana hari ini rupiah ditutup pada Rp12.195-12.207 per dolar Amerika padahal pada akhir pekan kemarin rupiah ditutup menguat ke level Rp12.085 per dolar Amerika.

Pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni kekhawatiran The Fed menaikkan suku bunganya, kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjojo.

Selama 3 bulan terakhir, rupiah mengalami pelemahan dan bahkan sempat menyentuh level Rp12.250 per dolar Amerika beberapa waktu yang lalu.

"BI tidak pernah meninggalkan pasar, apabila perlu kami melakukan bentuk-bentuk intervensi. Tentu kami akan lakukan intervensi secara terukur," jelas Agus yang dilansir dari Investor Online.

Sementara itu, perdagangan obligasi hari ini masih mengalami penurunan harga. Penurunan harga tertinggi dialami oleh SUN tenor 10 tahun (FR0070) sebesar 24 bps ke level harga 99,23 persen dimana pada pekan kemarin ditutup pada harga 99,47 persen.

Yield SUN 8,375 persen (Maret 2024) tersebut naik 4 bps ke level 8,49 persen.

Namun, SUN tenor 20 tahun (FR0068) hari ini paling banyak diperdagangkan dengan frekuensi 33 kali dan volume Rp755 miliar. Yield SUN 8,375 persen (Maret 2034) ini hanya naik 1 bps ke 9 persen.

Sebaliknya di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan bergerak stabil dimana pada awal pekan ini ditutup menguat 1,02 persen ke level 5000 dimana pada pekan lalu ditutup melemah hingga ke level 4949.

Nilai transaksi hari ini hanya sekitar Rp3,8 triliun dengan penjualan bersih investor asing sebesar Rp35,6 miliar. (NP)

Tags: