Bareksa.com - Nilai tukar rupiah akhirnya ditutup sedikit menguat ke level Rp12.160 per dolar Amerika dibanding kemarin di level Rp12.168, dengan perdagangan yang relatif sepi hari ini. Investor masih wait & see menunggu kepastian Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) terkait stimulus di Eropa.
"Siang tadi, rupiah sempat menguat pada level Rp12.130-12.150 per dolar Amerika," kata salah seorang currency dealer kepada Bareksa.com.
"Kemarin ada intervensi dari Bank Indonesia karena sentuh level Rp12.250 per dolar Amerika, namun hari ini tidak ada," ungkapnya.
Sementara itu, di pasar obligasi, semua obligasi benchmark mengalami kenaikan harga. Peningkatan harga tertinggi dialami oleh SUN tenor 10 tahun (FR0070) sebesar 59 bps ke level harga 99,97 persen dan yield turun 9 bps ke 8,38 persen.
Sedangkan SUN tenor 20 tahun (FR0068) paling banyak diperdagangkan yakni sebanyak 33 kali dengan volume Rp1,45 triliun.
Yield SUN 8,375 persen (Maret 2034) ini turun 6 bps ke level 8,91 persen.
Kenaikan obligasi berbanding terbalik dengan koreksi di pasar saham akibat sentimen politik. (NP)