Berita / / Artikel

Lelang Sukuk Pemerintah Oversubscribed 2,5 Kali, Pasar Obligasi Sepi

• 24 Sep 2014

an image
Investor akan membeli sukuk ritel (Antara Foto)

Pemerintah melakukan lelang penerbitan kembali (reopening) SPN-S dan dua seri sukuk

Bareksa.com -  Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) kembali melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan berhasil menarik minat investor dengan jumlah permintaan yang masuk mencapai Rp3,66 triliun atau kelebihan permintaan (oversubcribe) 2,5 kali dibandingkan target indikatifnya sebesar Rp1,5 triliun.

Pemerintah melakukan lelang penerbitan kembali (reopening) untuk Surat Pembendaharaan Negara Syariah seri SPN-S 10032015 (Maret 2015) dan dua sukuk (obligasi syariah) seri PBS005 (April 2043), dan PBS006 (Sept 2020).

Walaupun kelebihan permintaan Pemerintah hanya menyerap dana sesuai dengan target indikatif yakni Rp1,5 triliun dengan rincian Rp930 miliar memenangkan sukuk seri SPN-S 10032015 (Maret 2015) dan sukuk seri PBS005 (April 2043) sebesar Rp570 miliar.

Pemerintah memenangkan hasil lelang sama dengan besarnya target infikatifnya, yakni sebesar Rp1,5 triliun dengan rincian Rp930 miliar dari SPN-S 10032015 dan Rp570 miliar dari sukuk seri PBS005 (April 2043).

Bid to cover ratio atas SPN-S dan PBS005 yang dimenangkan masing-masing sebesar 2,76 persen dan 1,23 persen.

Akibat adanya lelang sukuk hari ini, perdagangan SUN cenderung sepi. SUN FR0070 (Maret 2024) masih paling banyak ditransaksikan pada harga 101,4-101,6 persen.

"Paling banyak ditransaksikan hari ini FR0070 di harga 101,4-101,6 persen. Opening pagi ini di harga 100,8-101,2 persen sedangkan closingnya di harga 101,5-101,6 persen. Volume perdagangan hanya sekitar Rp100 miliar," jelas Aline Caprianty, fixed income broker PT Amstel Indonesia.

Aline menambahkan, selain karena investor lebih fokus ke lelang sukuk, sepinya perdagangan obligasi hari ini karena masih menguatnya nilai dollar terhadap rupiah dan suku bunga long term yang dinilai sedikit kurang menarik dimata investor.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar masih bergerak stabil hari ini. Rupiah ditutup melemah tipis ke level Rp11.963 per dolar Amerika, dibandingkan kemarin yang ditutup pada Rp11.959 per dolar Amerika.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 0,6 persen ke level 5.188,11, melanjutkan pelemahan kemarin yang ditutup pada level 5.219,8.

Sektor industri dasar dan sektor konsumsi mengalami pelemahan tertinggi sebesar 1,38 persen dan 1,37 persen. Dikala penurunan hampir seluruh sektor, hanya sektor infrastruktur yang mengalami penguatan sebesar 0,33 persen. (NP)

Tags: