Bareksa.com – Pergerakan obligasi pemerintah setelah Pilpres 9 Juli lalu hingga kemarin (14/7) relatif stagnan dengan volume transaksi yang tidak begitu besar, ungkap Bagus Ari, Broker Emco Money Broker.
Tetapi Ari melihat terdapat peningkatan yield yang cukup lebar, yang menunjukan adanya koreksi harga obligasi pemerintah, tambah Bagus dalam pembicaraan melalui telepon kepada Bareksa.com
“Selama sebulan terakhir, nilai YTM (yield to maturity) obligasi tenor 5 tahun naik 39 bps dari 7,48 persen menjadi 7,87 persen. Sementara obligasi dengan tenor 15 tahun, nilai YTM-nya naik 9 bps menjadi 8,54 persen dari sebelumnya 8,45 persen. Obligasi tenor 20 tahun YTM-nya juga naik 11 bps dari 8,42 persen menjadi 8,53 persen,” terang Bagus.
Hal ini dinilai Bagus, tidak terlepas dari aksi wait and see pelaku pasar obligasi yang menunggu hasil resmi Pilpres tanggal 22 Juli mendatang.
“Antara calon nomor satu atau dua, siapa yang menang akan sangat berpengaruh terhadap arah pergerakan pasar obligasi. Sehingga volume transaksi obligasi jelang hasil resmi Pilpres pun berkurang dibandingkan biasanya,” ungkap Bagus. (NP)