Aliran dana asing mulai masuk lagi ke pasar modal dalam nege

Bareksa • 17 Jan 2014

an image
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad (tengah) menutup perdagangan saham hari terakhir tahun 2013 di Galeri BEI, Jakarta (ANTARAFOTO/Widodo S. Jusuf)

Kepercayaan asing terhadap pasar modal Indonesia mulai tumbuh kembali

IQPlus - Aliran dana asing mulai masuk kembali ke pasar modal dalam negeri. Artinya, kepercayaan investor asing mulai tumbuh kembali dan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan semakin semarak tahun ini. 

Direktur Utama BEI, Ito Warsito menuturkan, sejak awal pekan ini dana asing yang masuk kepasar modal Tanah Air mulai terlihat. Hal ini didorong adanya kepastian pengurangan stimulus (tapering) oleh Bank Sentral AS (the Fed).

"Hari Senin kemarin saja investor asing nett buy sebesar Rp1,9 triliun lebih, di hari Rabu investor asing catatkan nett buy Rp1,1 triliun, dan hari Kamisnya nett buy asing mencapai lebih dari Rp3 triliun. Artinya, kepercayaan asing terhadap pasar modal kita mulai tumbuh kembali," ujar Ito.

Ito menjelaskan, bahwa masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia didorong dengan adanya kepastian kondisi ekonomi global terkait pengurangan stimulus keuangan dalam bentuk 'quantitative easing' the Fed. Pasalnya, dana asing keluar cukup besar pada tahun lalu lantaran adanya isu 'tapering',

"Namun, setelah adanya kepastian, dana asing mulai kembali masuk dan siap-siap membanjiri pasar modal Tanah Air tahun ini," tutur Ito.

Membaiknya defisit neraca pembayaran Indonesia serta data-data ekonomi domestik lainnya, menurut Ito, bakal ikut mendukung kinerja pasar modal dalam negeri pada tahun 2014. 

"Defisit neraca pembayaran Indonesia yang membaik memberikan sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia. Kami berharap tidak ada kejutan-kejutan negatif terutama dari global lagi, yang bisa mengganggu bursa saham kita," tegasnya.

Ito mengungkapkan, kondisi pasar modal Indonesia saat ini lebih sehat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tak heran, jika kondisi yang kondusif itu dapat memicu minat perusahaan masuk ke pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).

Diketahui, belum genap satu bulan mulai pergantian tahun 2014, sudah ada sebanyak empat perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, sehingga total perusahaan tercatat di Bursa saat ini sebanyak 487 emiten.

Adapun keempat perusahaan yang berhasil listing di bulan Januari ini, adalah PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), dan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI)

"Antusiasme IPO masih tinggi, perusahaan yang tahun lalu menunda untuk IPO, mereka akan kembali lagi. Jadi tidak ada yang tidak mungkin target 30 emiten baru di Bursa tahun ini akan tercapai," pungkas Ito