Bareksa.com - Harga emas dunia kembali mencapai level tertinggi di US$2.222 per troy ons, setelah semalam The Fed atau bank sentral Amerika Serikat/AS menyatakan tetap berencana memangkas suku bunga acuan AS sebanyak tiga kali selama 2024. Hal ini tentu menjadi sentimen positif untuk harga emas karena umumnya ketika suku bunga AS turun, nilai tukar dolar melemah (DXY turun), dan investor beralih ke emas.
Grafik Hubungan Harga Emas Dunia (XAU/USD) & Dollar Index (DXY)
Sumber: Bareksa, Investing.com, data 21 Maret 2024. Harga Emas warna kuning, Dollar Index warna biru.
Tidak hanya harga emas dunia, harga emas digital di Bareksa Emas di super app Bareksa pun turut terdongkrak naik seperti berikut.
Rata-rata kenaikan harga emas digital Bareksa hari ini, Kamis (21/03) sekitar 1% dengan Emas Treasury mengalami kenaikan tertinggi hingga 1,7%. "Lalu jika dilihat untuk jangka yang lebih panjang, investasi emas juga prospektif karena menghasilkan imbal hasil yang tidak kalah menarik," kata Sigma Kinasih, Analis Bareksa, Kamis (21/3/2024).
Return | Harga Emas Dunia | Harga Jual Emas Lokal |
---|---|---|
1 Bulan | 8,4% | 6,8% |
1 Thn | 12,9% | 9,0% |
3 Thn | 25,1% | 35,9% |
5 Thn | 64,9% | 81,7% |
Sumber: Bareksa Emas, Harga 13 Maret 2024
Selain itu, Sigma melanjutkan meskipun dalam setahun terakhir nilai tukar rupiah melemah sekitar 2% ke level Rp15.600 per dolar AS, harga emas lokal tetap menguat. "Artinya, investasi emas cenderung tahan banting dalam kondisi ekonomi apapun," ucap Sigma.
Investasi Emas di Sini
5 Faktor Harga Emas
Bagi Kamu yang merupakan investor emas pemula, perlu mengetahui bahwa harga emas di dalam negeri antara lain dipengaruhi oleh harga emas global. Lalu apa saja faktor yang mempengaruhi menentukan harga emas di pasar global?. Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut lima faktor penyebab naik turunnya harga emas baik di pasar dunia maupun di dalam negeri.
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu? Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sebuah kesempatan juga mengakui lho bahwa emas sering menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Investasi Emas di Sini
(Sigma Kinasih/Martina Priyanti)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.