Bareksa.com - Harga emas pada Jumat (14/4/2023) sempat melonjak hingga mencatatkan rekor tertinggi dalam setahun, ditopang data-data ekonomi Amerika Serikat yang dinilai melemah. Bagaimana kabar logam mulia hari ini?
Harga emas hari ini, Senin (17/4/2022) pukul 09.54 WIB sedikit melemah jadi US$2.004,15 per ounce. Harga emas melemah setelah pada Jumat (14/4) ditutup di US$2.015,80 per ounce.
Meski begitu, dilansir Treasury.id, harga emas di pasar spot pekan lalu, naik 1,4% ke US$2.042,5 per ounce, yang merupakan level tertinggi sejak Maret 2022 atau setahun terakhir. Emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga melesat 1,5% ke US$2.055,30 per ounce.
Harga emas Treasury di fitur Bareksa Emas hari ini, Senin (17/4) juga turun jadi Rp985.405 per gram, dibandingkan Jumat Rp996.574 per gram. Senada harga emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada hari ini, Senin juga turun jadi Rp991.000 per gram dibanding pada Jumat Rp1.010.000 per gram.
Penurunan harga emas pada Senin akibat penguatan dolar AS seiring kekhawatiran para pelaku pasar atas potensi kebijakan hawkish Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) pada rapat Mei 2023. The Fed diprediksi kembali menaikkan suku bunga acuannya 0,25% atau 25 basis poin pada Mei karena berbagai data ekonomi AS terbaru, termasuk penjualan ritel, produksi industri, dan sentimen konsumen, mendukung dilakukannya kenaikan suku bunga.
Dolar AS yang lebih mahal mengakibatkan emas jadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS. Meski begitu, jika nantinya siklus kenaikan suku bunga AS telah berakhir, maka emas akan kembali berkilau.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, mengatakan kalau The Fed selesai dengan urusan kenaikan suku bunga agresif, maka emas akan sangat beruntung. Tapi, secara keseluruhan, inflasi AS tetap saja lebih tinggi dari perkiraan. Apalagi, dalam risalah rapat The Fed, terungkap para pembuat kebijakan mempertimbangkan opsi untuk berhenti menaikkan suku bunga. Mereka juga memproyeksikan tekanan sektor perbankan bakal mendorong ekonomi ke jurang resesi.
Harga emas pun berpeluang naik juga karena negara-negara seperti Brazil, India, Rusia, China, dan Afrika Selatan berencana untuk menaikkan cadangan emas. Logam mulia juga dapat tenaga tambahan dari kondisi geopolitik yang semakin bipolar dan perang di Ukraina.
Harga emas rata-rata pada kuartal IV diprediksi di level US$2.000. Sebab The Fed diperkirakan memangkas suku bunga acuan hingga 75 basis poin atau 0,75%. Kepala strategi komoditas Bank Belanda ING, Warren Patterson, sebelumnya mengatakan setelah reli besar selama tiga minggu terakhir, maka penurunan harga emas tak dapat dihindari.
"Sementara kami memperkirakan penurunan harga dalam jangka pendek, kami melihat harga emas bergerak lebih tinggi selama semester II 2023 dan memperkirakan emas spot rata-rata US$2.000 per ons selama kuarta IV 2023," kata Patterson.
Seiring positifnya prediksi harga emas di kuartal IV 2023, maka jadi peluang menarik untuk berinvestasi logam mulia.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.