Bareksa.com - Berinvestasi adalah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan uang demi suatu tujuan di masa mendatang. Emas logam mulia yang memiliki kadar tinggi hingga 99,99 persen kerap dijadikan aset investasi karena nilainya yang cenderung stabil dan diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam berinvestasi emas, seperti halnya investasi reksadana atau aset lainnya, smart investor juga perlu strategi agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Strategi ini juga bisa disesuaikan dengan kemampuan atau profil masing-masing investor.
Bila ingin mencapai sesuatu tujuan keuangan yang besar, rutin berinvestasi tentu menjadi kunci. Strategi investasi emas juga bisa dilakukan secara rutin, misalnya secara bulanan setelah menerima gaji.
Smart investor mungkin pernah mendengar strategi dollar cost averaging, yaitu berinvestasi rutin dengan jumlah uang (nilai tukar) yang sama. Misalnya investasi emas seharga Rp100.000 per bulan.
Baca juga Harga Emas Naik Terus, Ini Cuan Investasi Logam Mulia 5 Tahun
Mirip dengan strategi dollar cost averaging, ada strategi bernama constant share. Dengan strategi constant share, investor bisa membeli emas secara rutin mengacu pada jumlah unitnya, bukan nilai uangnya. Misalnya, rutin investasi emas dengan membeli logam mulia 1 gram setiap bulan.
Kelebihan utama dari strategi constant share adalah investor dapat dengan mudah menghitung jumlah unit yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu. Namun tentu saja, biaya yang dikeluarkan bisa sangat bervariasi.
Bagaimana hasil investasi emas logam mulia rutin dengan strategi constant share selama lima tahun?
Misalkan smart investor rutin membeli emas logam mulia ukuran 1 gram tiap bulannya sejak lima tahun lalu. Dalam setahun, smart investor bisa memiliki emas batangan sebesar 12 gram. Dalam lima tahun, ukuran emas yang dimiliki sudah mencapai 60 gram.
Sumber: Bareksa.com
Lantas, berapa nilai emas yang dimiliki saat ini? Menurut harga emas Pegadaian di Bareksa Emas saat ini, harga beli emas Rp918.000 per gram dan harga jual (buyback) emas Rp890.000 per gram.
Bila smart investor ingin menjual emas, nilainya dihitung menggunakan harga jual emas hari ini. Maka, hasil investasi emas selama lima tahun tersebut Rp890.000 X 60 gr = Rp53,4 juta.
Grafik Harga Beli Emas 5 Tahun per 27 Mei 2022
Sumber: logammulia.com
Strategi constant share ini cocok bila smart investor ingin mencapai target sejumlah emas tertentu dalam gram, berapapun harganya.
Baca juga Prediksi Harga Emas Seiring Kebijakan The Fed : Anjlok Jadi US$1.300 atau Melonjak ke US$4.000?
Smart investor yang tidak mau repot menghitung dan menyimpan emas batangan bisa menggunakan fitur Bareksa Emas di super app investasi Bareksa, yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Di BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan atau gadai, yaitu Pegadaian dan Indogold. Mitra pengelola emas ini sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).
Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur Bareksa Emas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas ANTAM dan emas UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
Baca juga Gajian Beli Emas di Bareksa, Bisa Raih Laptop hingga Reksadana
(hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin dari OJK.