Bareksa.com - Harga emas dinilai dapat dengan mudah kembali ke level di US$2.000 per troy ounce karena situasi geopolitik konflik Rusia - Ukraina tidak mereda.
Setelah mencapai rekor tertinggi minggu lalu, harga emas sempat jatuh di bawah US$1.900 per troy ounce dan berhasil stabil di bawah $1.930 per ounce pada Jumat pekan lalu. Emas berjangka Comex April terakhir di level US$1.927,7 per ounce, atau turun 0,8 persen pada Jumat.
Ke depan pasar diperkirakan masih menghadapi akhir pekan yang tidak pasti di bidang geopolitik, dengan perang Ukraina - Rusia merupakan pendorong utama melonjaknya harga komoditas.
“Kami mengamati apa yang terjadi di Ukraina. Terus terang, tidak ada yang lebih penting bagi pasar. Ini bisa mengubah kalkulus risiko," kata kepala strategi global TD Securities Bart Melek dilansir Kitco News (18/3/2022).
Menurut dia, para investor emas tetap tidak yakin bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dapat menaikkan suku bunga acuannya sebanyak enam kali tanpa memperlambat ekonomi secara signifikan.
"Harga emas terus diperdagangkan di atas US$1.900 per troy ounce, meskipun kenaikan suku bunga The Fed merupakan yang pertama sejak 2018. Pertemuan Maret The Fed menunjukkan kebijakan mereka hawkish tetapi tidak menggagalkan sentimen positif terhadap emas," kata analis logam mulia Standard Chartered Suki Cooper.
"Risiko geopolitik saat ini telah menyebabkan kekhawatiran soal inflasi dapat melonjak lebih tinggi dan lebih lama lagi, menyalakan kembali minat jangka panjang terhadap emas," dia menambahkan.
Beberapa pekan terakhir ini, minat investor terhadap emas melonjak sehingga mendorong kenaikan harga. Namun Cooper mengingatkan akan lebih banyak volatilitas di pasar emas.
"Sementara pasar emas fisik berada di bawah tekanan, namun minat investor tumbuh signifikan sehingga hal ini menunjukkan gejolak harga emas akan tetap ada," katanya.
Selain ketidakpastian geopolitik, investor masih mencerna sikap hawkish baru The Fed. "Emas bereaksi negatif terhadap The Fed, tetapi kami melihat logam mulai mampu menghapus sebagian besar kerugiannya setelah pengumuman Bank Sentral Negara Paman Sam. Meskipun The Fed hawkish, pasar masih skeptis akan ada enam kenaikan suku bunga lagi. Itu perkiraan yang sangat agresif. itu tidak sejalan dengan ekspektasi inflasi The Fed yang sebesar 4,3 persen tahun ini," kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman.
Ditambah lagi, ekspektasi inflasi masih akan memburuk setelah data inflasi AS bulan Februari menunjukkan angka 7,9 persen atau merupakan level tertinggi baru dalam 40 tahun.
"Kami masih belum melihat lonjakan besar-besaran harga pangan diterjemahkan. Masalahnya adalah 60 persen komponen pembentuk inflasi AS naik 5 persen secara tahunan," kata Melek.
"Ini bukan lagi inflasi sementara. Ini adalah agregat. Sejauh menyangkut emas, janji The Fed tidak menjadi cukup membatasi untuk melawan inflasi. Ini adalah lingkungan yang positif untuk emas," dia menjelaskan.
Melek menyatakan kini analis berhenti membicarakan harga emas akan turun ke level US$1.400. Menurut dia, level harga emas yang harus diperhatikan pekan ini adalah US$1.920 sebagai support, diikuti oleh US$$1.875,. Resistensi utama pertama emas muncul di sekitar level US$1.980 per troy ounce.
Millman memperkirakan harga emas US$1.900 per troy ounce sebagai level support dan US$$2.000 sebagai level resistance. "Setelah US$1.950, saya tidak akan terkejut melihat emas menembus harga US$2.000," katanya.
Pada hari ini, Senin (21/3/2022), menurut data investing.com, emas berjangka untuk pengiriman April 2022 di level US$1.925 per troy ounce pada pukul 14.57 WIB. Nilai itu turun 0,21 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya di US$1.929 per troy ounce.
Sumber : investing.com
Sedangkan harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada hari ini, Senin (21/3/2022) di level Rp917.000 per gram atau sama dengan harga pada hari Ahad. Namun dibandingkan Jumat yang senilai Rp927.000, maka harga beli emas Pegadaian pada Senin turun atau lebih murah Rp10.000.
Sumber : Bareksa
Tidak berbeda harga beli emas Indogold di fitur Bareksa Emas pada hari ini, Senin (21/3/2022) turun jadi Rp912.641 per gram dibandingkan Jumat yang senilai Rp916.174 per gram.
Sumber : Bareksa
Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.
Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.