Bareksa.com - Emas menjadi salah satu instrumen investasi terfavorit investor sejak lama. Salah satu alasannya, karena emas dianggap sebagai instrumen paling aman (safe haven).
Saat ekonomi memburuk, harga emas justru cenderung naik. Sebaliknya, ketika dunia sedang baik-baik saja, harga emas cenderung turun atau bergerak datar. Sejatinya, pergerakan harga emas tak pernah signifikan.
Turun atau naik harga emas, jika diperhatikan rentang pergerakannya cukup terbatas. Makanya emas menjadi incaran banyak investor yang ingin 'bermain aman'.
Lalu, apakah sekarang apakah waktu yang tepat untuk membeli emas?
Pengamat Komoditas, Ariston Tjendra mengatakan masyarakat sebaiknya membeli emas ketika ekonomi sedang krisis. Alasannya, harga emas cenderung naik saat ekonomi terkontraksi.
"Untuk emas biasanya saat ekonomi global menuju atau sedang krisis. Itu saat yang bagus untuk membeli emas," ucap Ariston, dilansir CNN Indonesia (13/12/2021).
Saat masyarakat membeli emas ketika ekonomi menuju krisis, maka asetnya berpotensi aman bahkan cenderung meningkat.
Tapi bukan berarti masyarakat tidak boleh membeli emas saat ekonomi tumbuh positif. Saat ekonomi tumbuh positif, juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membeli emas di harga rendah. Dengan demikian, modal yang dikeluarkan untuk membeli emas tak perlu banyak-banyak.
"Saat ekonomi sedang bagus, harga emas kemungkinan mendatar dan cenderung turun. Ini mungkin peluang untuk berinvestasi emas di harga rendah," kata Ariston.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Ariston menjelaskan saat ini ada dua sentimen yang bertolak belakang yang memengaruhi harga emas, yaitu pandemi dan potensi percepatan kebijakan tapering moneter oleh The Fed.
"Investasi emas lebih baik jangka panjang karena saat ekonomi membaik, harga emas agak mendatar. Jadi tunggu krisis selanjutnya, jangka panjang dua sampai tiga tahun," imbuhnya.
Menurut dia, krisis ekonomi global selalu terjadi selang beberapa tahun dari krisis sebelumnya. Artinya, setelah krisis ekonomi akibat pandemi, maka akan ada lagi krisis baru beberapa waktu mendatang.
Sementara itu Analis DC Futures, Lukman Leong mengatakan saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli emas. Alasannya, kekhawatiran terhadap percepatan kebijakan tapering off oleh The Fed akan menekan harga emas.
"Risk appetite masih kuat di bursa menyebabkan emas kurang dilirik investor," kata Lukman.
Selain itu, niat The Fed mengerek suku bunga acuan juga akan berdampak negatif pada harga emas. Kenaikan suku bunga acuan akan membuat dolar AS semakin perkasa terhadap sejumlah mata uang dunia.
Ketika dolar AS menguat, otomatis harga emas akan melemah. Makanya, investor tidak bisa dapat cuan dari investasi emas. "Suku bunga AS yang tinggi menurunkan minat pada emas yang tidak memberikan return (imbal hasil)," kata Lukman.
Dengan dua faktor di atas, ada baiknya masyarakat menentukan lagi tujuan dalam berinvestasi. Jika untuk jangka panjang, maka tidak masalah membeli emas ketika harganya sedang berada dalam tren penurunan.
Tapi kalau untuk jangka pendek, lebih baik masyarakat melihat sentimen yang sedang terjadi saat ini. Jika negatif, ada baiknya tunda dulu membeli emas demi menghindari potensi kerugian.
Baca : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
Ingin mulai investasi emas atau ingin melakukan diversifikasi investasi dengan berinvestasi logam mulia atau emas batangan? Jika tidak ingin repot membelinya, maka kamu bisa memanfaatkan fitur jual beli emas online kini sudah tersedia di BareksaEmas.
Dalam fitur BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan Indogold dan Pegadaian, yang merupakan penyedia emas fisik dengan layanan gadai emas sesuai izin OJK.
Emas yang dibeli investor di BareksaEmas, ada fisiknya dan disimpan di brankas aman, yang bisa dijual atau diambil fisiknya bila diperlukan.
Emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur BareksaEmas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
Investasi emas di BareksaEmas bisa mulai dengan nominal Rp50 ribu atau ukuran minimal 0,1 gram.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
Seiring dengan peluncuran Tabungan Emas Pegadaian di BareksaEmas, Bareksa dan Pegadaian mengadakan program promosi untuk 500 transaksi tercepat untuk pembelian pertama Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa dengan nilai minimum Rp500.000 berkesempatan meraih hadiah voucher emas Rp50.000.
BareksaEmas juga menjadi salah satu produk investasi utama untuk menunjang sinergi Bareksa - Grab - OVO dalam program #ThREEforGood, yang akan memberikan donasi kepada 30.912 anak yatim piatu korban Covid-19 melalui platform crowdfunding BenihBaik pimpinan Andy F. Noya.
Untuk setiap transaksi pembelian emas Pegadaian menggunakan OVO di BareksaEmas, maka Bareksa - Grab - OVO akan menyumbangkan 0,5 persen dari nilai transaksi, tanpa mengurangi nilai investasi nasabah.
Di samping itu, nasabah juga berkesempatan mendapatkan total hadiah senilai Rp500 juta dalam bentuk voucher GrabFood hingga Rp100.000 dan OVO Points hingga Rp100.000 untuk setiap pembelian produk BareksaEmas di aplikasi Bareksa menggunakan metode pembayaran OVO minimal Rp1 juta dan memasukkan kode promo.
(Martina Priyanti/AM)
Baca : Daftar Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa Kenapa Perlu Verifikasi Tambahan?
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.