Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi terkait investasi dan ekonomi yang disarikan dari sejumlah media dan keterbukaan informasi, Rabu 22 Juli 2020 :
Harga Emas
Harga emas dunia di pasar spot dan emas Antam pada perdagangan Selasa kemarin (21/7/2020) membukukan rekor baru yang terdorong oleh lonjakan infeksi Covid-19 dan harapan untuk stimulus lebih lanjut dari sejumlah bank sentral dunia, sehingga mendukung permintaan logam emas sebagai safe haven.
Harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Indonesia) naik US$ 6,5 atau 0,36 persen ke level US$1.815,4 per troy ounce dari US$1.808,9 per troy ounce pada Senin, melansir dari Refinitiv sepertu dilansir CNBC Indonesia.
Harga emas pun sempat melesat 1,78 persen ke US$1.841,01 per troy ounce tadi malam, sebelum akhirnya terpangkas dan berada di level US$1.837,30 per troy ounce atau menguat 1,57 persen pada pukul 19:50 WIB Selasa malam (21/7/) di pasar spot, melansir data Refinitiv. Harga penutupan kemarin sekaligus menandai level tertinggi sepanjang masa US$1.920 per troy ounce yang dicapai pada September 2011.
Melansir Kitco News, Hans Albrecht, manager portofolio di Horizons ETF, bahkan mengatakan kebijakan stimulus moneter melalui program pembelian aset (quantitative easing/QE) dikatakan menjadi pemicu penguatan bursa saham, tetapi di sisi lain kebijakan tersebut menimbulkan risiko kenaikan inflasi dan penurunan nilai mata uang. Dua hal yang disebutkan terakhir tersebut menjadi pemicu investor memburu emas.
Albrecht memprediksi, harga emas akan mencapai US$2.000 per troy ounce pada akhir tahun ini. Artinya emas akan mencetak sejarah baru, melesat rekor tertinggi sepanjang masa US$1.920 per troy ounce yang dicapai pada September 2011 lalu.
"Dalam pandangan saya, harga emas punya peluang yang besar menuju US$2.000 per troy ounce di akhir tahun nanti, dan tahun depan akan jauh lebih tinggi," kata Albrecht sebagaimana dilansir Kitco News.
Adapun untuk harga emas Antam pada hari ini naik Rp7.000 ke Rp905.120 per gram. Penguatan harga emas Antam kemarin juga mendekati rekor sepanjang tahun 2020 ini yang dicapai pada 7 April 2020 lalu ketika berada di level Rp914.000 per gram. Namun, merupakan harga tertinggi baru sejak 13 April 2020 saat berada di Rp903.000 per gram.
Gaji ke-13 PNS
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memutuskan untuk mencairkan gaji ke-13 bagi Aparat Sipil Negara (ASN), termasuk para pensiunan pada Agustus 2020. Namun, gaji ke-13 ini hanya diberikan kepada ASN di luar pejabat negara, eselon I dan eselon II.
"Pembayaran gaji ke 13 dilaksanakan sebagai bagian dari stimulus perekonomian kita. Kebijakan gaji ke-13 ini tidak diberikan ke pejabat negara, pejabat eselon I dan eselon II. namun gaji ke 13 diberikan ke seluruh ASN TNI Polri yang tidak masuk pejabat negara, eselon I dan eselon II," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Selasa (21/7) seperti dilansir Kontan.co.id.
Sri Mulyani menyatakan total anggaran untuk gaji ke-13 yang akan dikucurkan Rp28,5 triliun. Perinciannya, untuk ASN di pemerintah pusat Rp6,73 triliun, untuk pensiunan Rp7,86 triliun dan untuk ASN daerah melalui APBD Rp13,89 triliun.
Menurut Sri Mulyani, gaji ke-13 untuk pensiunan dan ASN akan dibayarkan pada Agustus 2020. Pembayaran gaji ke 13 untuk ASN dan pensiunan dilaksanakan sebagai bagian dari stimulus perekonomian. Asal tahu saja, sebagai imbas dari pandemi Covid-19, pada kuartal III 2020 kegiatan perekonomian baik dari permintaan, konsumsi masyarakat, ekspansi investasi perusahaan mengalami tekanan.
"Untuk itu, pemerintah menganggap gaji ke 13, termasuk THR (yang sudah diberikan pada Mei) bisa dilakukan untuk menjadi bagian dari stimulus ekonomi untuk mendukung kemampuan masyarakat dalam melakukan kegiatan terutama ini di tahun ajaran baru," tegas Sri Mulyani.
Idul Adha
Kementerian Agama menetapkan bahwa awal bulan Zulhijjah 1441 H jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020. Alhasil Hari Raya Iduladha akan dirayakan pada Jumat, 31 Juli 2020.
Kementerian RI menetapkan waktu tersebut setelah menggelar Sidang Isbat awal bulan Zulhijjah 1441H, pada Selasa (21/7/2020). Menteri Agama Fachrul Razi memimpin langsung Sidang Isbat kali ini.
"Secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Zulhijjah jatuh pada hari Rabu 22 Juli 2020 dan dengan demikian Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 31 juli 2020," katanya, Selasa (21/7/2020) malam seperti dilansir Bisnis.com.
Dia menjelaskan bahwa sidang isbat diawali dengan melihat posisi hilal. Dari 84 titik yang ditentukan, 12 titik telah melihat hilal.
Adapun ketinggian hilal di seluruh wilayah di atas ufuk antara 6 derajat 51 menit sampai dengan 8 derajat 42 menit. Ini adalah posisi hilal berdasarkan hisab. Kemenag menggunakan dua metode untuk melihat hilal yaitu hisab dan rukyah.
Adapun Anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa hilal teramati di wilayah Indonesia. Menurutnya, ijtimak atau kesepakatan ini terjadi pada Selasa, 21 Juli 2020, sekitar pukul 00:33 WIB.
"Ada referensi bahwa hilal awal Zulhijjah 1441 Hijriah hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 dapat teramati dari wilayah Indonesia." Lebih lanjut, "untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 7,82 derajat dengan umur bulan 17 jam 20 menit, 37 detik," tambahnya.
Dia menjelaskan hilal awal Zulhijjah 1441H pada hari Selasa, 21 Juli 2020 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS atau Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Maksudnya, tinggi hilal disepakati minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.
"Jadi ada referensi bahwa hilal awal Zulhijjah 1441H pada hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 teramati dari Wilayah Indonesia," terangnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Menag Fachrul Razi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.
Modal Kerja
Pemerintah saat ini tengah menggodok skema kredit modal kerja untuk korporasi yang terdampak Covid-19, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Regulasinya akan diatur dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).
"Itu sudah disiapkan PP-nya, tunggu saja," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Selasa (21/7/2020) seperti dilansir Kompas.com.
Ia menjelaskan, pembiayaan modal kerja ini pada dasarnya sama dengan penjaminan kredit modal kerja kepada UMKM. Bedanya, jika nilai maksimal kredit pada UMKM sebesar Rp 10 miliar, bagi korporasi di atas Rp 10 miliar.
"Jadi kalau korporasi basisnya kan kemarin UMKM yang di bawah Rp 10 miliar, dan tentu saja korporasi di atas Rp 10 miliar," kata dia.
Airlangga mengatakan, penyaluran kredit modal kerja korporasi ini akan melibatkan bank berpelat merah hingga swasta, yakni bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) dan Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas).
"Penyalurannya melalui bank mitra, itu Himbara, dan Perbanas. Kami akan bicara dengan Bank BUKU IV dan BUKU III," katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyaluran kredit khusus ke korporasi tidak hanya melibatkan bank milik negara saja. Melainkan bank swasta, bahkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Pada dasarnya sih semua, bank umum yang eligible, yang dianggap oleh OJK," katanya dalam kesempatan yang sama.
Bendahara Negara tersebut mengatakan, pemerintah saat ini tengah berupaya merampungkan skema dan dasar hukum dari kredit modal kerja untuk korporasi. "Ini sedang diselesaikan kebijakannya, sama mekanismenya nanti, seperti penjaminannya melalui siapa, dan seperti apa," pungkas Sri Mulyani.
Sekadar informasi, dalam program PEN, pemerintah telah menganggarkan Rp 53,57 triliun untuk kredit modal kerja korporasi. Namun, hingga saat ini realiasasinya masih nol persen. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kunta Wibawa mengatakan, awal periode wabah virus corona membuat perekonomian terhenti, sehingga fokus pemerintah adalah penyaluran jaring pengaman sosial (social safety net/SSN).
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini masih menyiapkan sistem dan regulasi yang tepat untuk bisa merealisasikan anggaran bagi kredit modal kerja korporasi. Pasalnya, setiap perusahaan yang bakal mendapatkan penempatan dana hingga penanaman modal negara membutuhkan skema yang berbeda-beda.
"Untuk korporasi masih 0 persen karena memang kita waktu itu pertama SSN dulu, untuk menjaga daya beli masyarakat banyak. Yang kita lakukan lebih ke bansos," jelas Kunta dalam video conference, Kamis (3/7/2020).
Vaksin Covid-19
PT Bio Farma (Persero) berencanan mulai memproduksi massal vaksin Covid-19 Sinovac pada kuartal I atau Januari-Maret 2021 dengan menyiapkan kapasitas produksi 250 juta dosis. Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma, berharap jika uji klinis tahap 3 terhadap vaksin Sinovac China berjalan lancar maka Holding BUMN Farmasi itu akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021.
Menurut dia, uji klinis tahap 3 vaksin COVID-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021. “Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," kata Honesti, Selasa (21/7/2020) dilansir Bisnis.com.
Honesti menambahkan alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin / metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.
Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin COVID-19. Sebagai tahap awal Uji Klinis tahap 3, vaksin dari Sinovac, Tiongkok, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020 Sebanyak 2.400 vaksin. Kedatangan vaksin COVID-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang.
Kedatangan vaksin COVID-19 dari China ini, tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari Tiongkok hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.
Vaksin yang datang pada hari minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 mendatang. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Uji klinis vaksin COVID-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil contoh sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 – 59 tahun, dengan kriteria – kriteria tertentu. Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin itu, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain degan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerjasama dengan BPOM RI sebagai regulator, dan tentu saja dengan FK UNPAD sebagai insititusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin – vaksin yang beredar di Indonesia.
Pengembangan vaksin COVID-19 ini, merupakan satu dari lima skenario Bio Farma, dalam menangani penyebaran virus SARS COV2 penyebab COVID-19, antara lain, produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral.
(AM)