Bareksa.com - Harga emas dunia terbang tinggi pada perdagangan Rabu (8/2/2020) pagi, melewati level US$ 1.600/troy ons akibat eskalasi ketegangan di Timur Tengah.
Dalam sekejap harga emas melesat 2,35 persen ke US$ 1,610,9/troy ons, di pasar spot, seperti dilansir Refinitiv. Level tersebut merupakan harga emas tertinggi sejak Maret 2013.
Mengutip CNBC International, Iran dilaporkan telah menyerang setidaknya dua pangkalan militer AS di Irak dengan rudal. Sebelumnya Selasa (7/1/2020) sore, Iran mengatakan memiliki 13 skenario balas dendam kepada AS yang telah membunuh Jenderal Quds Force, pasukan elite Iran, Qassim Soleimani lewat serangan pesawat tanpa awak di Bandara Baghdad.
Jenderal Soleimani adalah sosok penting nomor dua di Iran dan dikenal sebagai tokoh revolusioner.
Bloomberg yang mengutip Fars News Agency melaporkan Kepala Komite Pengamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan Teheran sedang menyiapkan 13 skenario untuk membalas AS. Bahkan, ia mengatakan hal ini bisa menjadi "mimpi buruk bersejarah" bagi AS.
"Bahkan jika skenario terlemah kita disetujui, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika," katanya. "Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas."
Kurang dari 24 jam setelah ancaman tersebut, Iran benar-benar melakukan balas dendam. Serang rudal sudah dilakukan pagi ini, belum ada laporan awal berapa korban luka-luka atau meninggal akibat serangan tersebut.
Presiden AS Donald Trump merespon serangan tersebut. "Semua baik-baik saja! Misil diluncurkan dari Iran ke dua pangkalan militer di Irak" kata Trump melalui akun Twitternya.
"Saat ini sedang dilakukan perhitungan jumlah korban dan kerusakan. Sejauh ini, cukup baik! Kita memiliki perlengkapan militer yang paling kuat di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi (Rabu pagi waktu AS)" tambah Trump.
Emas Makin Diburu
Saat dunia kembali tenggelam dalam gejolak konflik dan tensi geopolitik yang tinggi, ketidakpastian ikut mewarnai pasar. Aset-aset safe haven seperti emas kembali menjadi pilihan investor, sehingga harganya jadi melambung seperti sekarang ini.
Sejauh ini prospek emas di tahun 2020 menjadi bullish. Menurut Bloomberg Intelligence di tahun 2020, titik support harga emas berada di level US$ 1.400/troy ons sementara titik resistennya berada di level US$ 1.700/troy ons. Artinya tak menutup kemungkinan emas akan bergerak menguji level tersebut.
"Komponen utama penguatan harga emas untuk tahun 2020 dan dekade mendatang adalah volatilitas pasar saham...." kata McGlone Senior Commodity Strategist Bloomberg Intelligence.
Mengapa Emas disebut Safe haven?
Sebelum mengetahui kenapa emas dikatakan safe haven, sebenarnya apa itu safe haven? Safe haven adalah aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari aset mereka dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.
Emas dianggap sebagai “safe haven” oleh banyak investor. Aset ini diharapkan nilainya sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama. Standar perekonomian dunia atau negara mungkin tidak berhubungan dengan nilai emas, tetapi pada akhirnya nilai emas adalah dasar nilai riil.
Emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Nilai dari komoditas emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah. Banyak orang yang membeli emas sebagai asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang buruk atau merugikan. Sebagai akibatnya, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dolar.
Penelitian yang dilakukan oleh Sile Li dan Brian Lucey mengidentifikasi indikator-indikator kondisi pasar yang tidak stabil, yaitu: tekanan dalam pasar keuangan, ketidakjelasan politik, dan sentimen konsumen. Konsumen akan berpikir bahwa emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Bisa disimpulkan bahwa harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah.
Meskipun demikian, ada sejumlah risiko bila kita berinvestasi dalam bentuk emas fisik batangan, seperti risiko kehilangan atau dicuri oleh orang. Maka dari itu, menyimpan emas terutama dalam jumlah besar memerlukan biaya lebih bila ingin aman, seperti menyewa brankas di bank atau di pegadaian.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.