Penjualan Emas Makin Berkilau, Saham ANTM Dekati Rp1.000

Bareksa • 07 Jun 2018

an image
Penjaga toko menunjukan emas batangan Antam di salah satu toko emas di Bandung Jawa Barat, Kamis (15/3). PT Aneka Tambang (Antam) mengalami lonjakan laba bersih sebesar 110,61 persen atau sebesar Rp136 miliar sepanjang tahun 2017, daripada tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp64,81 miliar. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Saham ANTM pada perdagangan Rabu, 6 Juni 2018 ditutup meroket 12,42 persen ke Rp995

Bareksa.com - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan Rabu, 6 Juni 2018 ditutup meroket 12,42 persen ke Rp995 per saham. Saham ANTM bergerak sangat aktif pada perdagangan kemarin yang tercermin dari besarnya nilai transaksi yang terjadi pada saham ini.

Adapun pada perdagangan kemarin ANTM ditransaksikan sebanyak 16.962 kali dengan total nilai transaksi yang mencapai Rp496,61 miliar atau menjadi saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar nomor dua di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak membeli terhadap saham ANTM antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp129,30 miliar, kemudian RHB Sekuritas (DR) Rp54,71 miliar, dan OCBC Sekuritas (TP) Rp50,43 miliar.

Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi ANTM secara keseluruhan yakni sebesar 26,04 persen, 11,02 persen, dan 10,15 persen.

Penjualan Logam Mulia

Antam hingga akhir Mei 2018 mencatatkan penjualan emas sebanyak 12,8 ton atau rata-rata penjualan per bulan sebanyak 2,56 ton. Adapun target penjualan hingga akhir tahun ini bisa dua kali lipat dari pencapaian hingga Mei ini.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama Antam mengungkapkan pihaknya menargetkan penjualan sepanjang tahun ini sebanyak 24 ton, naik 84 persen dibandingkan realisasi penjualan 2017 sebanyak 13 ton.

Menurut Arie, peningkatan penjualan emas Antam sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperluas pasar serta inovasi produk emas Logam Mulia. Salah satu upayanya adalah pada Februari 2018, Antam menjadi bagian dalam kerja sama perdagangan Indonesia dan Jepang melalui pendatanganan nota kesepahaman dengan MKK Co Ltd terkait perluasan cakupan penjualan dan pembelian emas di Jepang.

Dengan pelebaran pasar emas tersebut, strategi itu berdampak pada pendapatan Antam selama kuartal pertama 2018 sebesar Rp4,09 triliun, atau melonjak signifikan 252,5 persen dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.

Adapun Antam menargetkan pendapatan sepanjang 2018 mencapai Rp22 triliun dan laba bersih berkisar Rp500 miliar-Rp1 triliun.

Arie mengatakan komoditas emas merupakan kontributor terbesar atau 72 persen dari total penjualan perusahaan sebesar Rp 5,73 triliun. Sementara sisanya disumbang dari penjualan feronikel (17 persen), bijih nikel (10 persen) dan bauksit dan batubara (1 persen).

Analisis Teknikal

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle ANTM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar.

Selain itu, ANTM juga berhasil menembus resisten pada level Rp960 yang didukung dengan lonjakan volume yang sangat signifikan menandakan adanya aksi akumulasi beli yang besar pada saham ini sehingga mendorong harga sahamnya menguat tajam.

Kemudian indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak positif mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat. Saat ini ANTM masih berusaha untuk menembus level psikologis Rp1.000 sebelum akhirnya ada resisten berikutnya pada level Rp1.135. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut