Bareksa.com- Tren pelemahan harga emas tidak menghentikan PT Archi Indonesia Tbk untuk melakukan IPO. Emiten tambang emas terbesar se-Asia Tenggara ini cukup yakin dalam melakukan penawaran perdana sahamnya.
Perseroan juga telah menyiapkan berbagai cara untuk menanggulangi jika harga emas terus merosot. Salah satunya adalah dengan efisiensi.
Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, Hendra Surya ditemui di Jakarta, Rabu 12 November 2014 mengatakan biaya tunai ditargetkan turun 10-15 persen dalam 3 tahun ke depan.
"Kita juga akan melakukan kerjasama dengan PLN untuk menghemat biaya energi sekitar delapan persen," katanya.
Terkait dengan tren pelemahan harga emas, memang memberikan dampak negatif bagi perusahaan dengan penurunan nilai laba bersih 2013 menjadi $ 43 juta dari sebelumnya sebesar US$47 juta. Sementara itu untuk smester pertama tahun 2014 perseroan baru membukukan laba bersih sebesar $11 juta atau baru 25 persen dari pendapatan 2013.
Chief Financial Officer PT Archi Indonesia Tbk, Edwin Gunawan, mengungkapkan ekonomi Amerika memang terlihat memulih. Secara otomatis ini memang mengancam harga barang save heaven ini.
Namun dirinya yakin harga emas di tahun depan akan tetap berada di kisaran $1.200. Pasalnya jika berada di bawah itu dunia akan kehilangan pasokan karena emas dari Afrika akan sulit untuk dijual karena tingginya ongkos produksi. Harga emas sendiri, saat ini memang mengalami penurunan. Menurut data Bareksa harga emas menyentuh level terendah semenjak 2010 di angka $1.163 per ounce. (al)