Bareksa.com - Perusahaan penambang emas PT Archi Indonesia mengaku yakin prospek bisnisnya akan semakin besar pada tahun 2014. Mereka meyakini produksi mereka akan naik terutama ditambah dengan tambang milik PT Alexis Perdana Mineral sehingga dapat mencapai 200 ribu ounce per tahun.
Sebelumnya, PT Archi Indonesia berencana menawarkan 40,4 persen saham baru dalam Initial Public Offering (IPO) pada bulan Desember. Dana ini akan digunakan untuk membayar utang sebesar $216 juta (Rp2,59 triliun) dan membiayai akuisisi tambang Alexis Perdana Mineral.
Chief financial Officer PT Archi Indonesia, Edwin Gunawan dalam acara konfrensi pers di Jakarta, Rabu 12 November 2014 mengungkapkan pihaknya akan berfokus pada eksplorasi.
"Luas konsesi PT Alexis itu mencapai tiga ribu hektare dan ini bisa menambah produksi kita," katanya.
Namun ia tidak bisa merinci berapa besar kenaikan produksi yang bisa dihasilkan perseroan. Dilanjutkannya, pada tahun ini perseroan menargetkan produksi emas bisa mencapai145-150 ribu ounce. Namun hingga semester satu produksi perseroan hanya mencapai 64 ribu ounce.
Edwin beralasan hal ini dikarenakan cuaca yang buruk dilapangan sehingga proses eksplorasi terhambat. Namun ia yakin pada akhir tahun target produksi bisa tercapai.
Hari ini, Archi melakukan bookbuilding dengan penawaran awal atas saham perdana Archi Indonesia sebesar Rp1.895 - Rp 2.445 per saham.
Setelah penjualan saham baru 40,4 persen, akan ada juga penjualan saham baru tahap kedua sebesar 3 persen dalam rangka Management Employee Stock Option, dan juga penawaran terbatas (private placement) atas saham lama sebesar 7 persen, menurut prospektus Archi Indonesia yang dimuat dalam surat kabar hari ini.
Jadi habis IPO, pemegang saham pendiri PT Rajawali Corpora akan terdilusi kepemilikannya pada Archi Indonesia menjadi 52,5 persen, dari sebelumnya 99,9 persen. Sementara masyarakat akan memiliki 40,2 persen, dan investor dalam penawaran terbatas sekitar 7 persen.
Penawaran perdana Archi Indonesia akan dilakukan pada tanggal 8 - 9 Desember, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan dapat dilakukan pada tanggal 15 Desember. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT CIMB Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Valbury Asia Securities.
Archi Indonesia adalah salah satu unit usaha dari grup Rajawali Corp, yang dimiliki oleh pengusaha Peter Sondakh. Grup Rajawali memiliki usaha pertambangan, perkebunan, hotel dan transportasi. (np)