Bareksa.com - Berikut adalah perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 01 Oktober 2020 :
Debat Pilpres AS
Debat perdana pemilihan presiden (pilpres) AS antara Donald Trump dan Joe Biden berlangsung panas. Hujan interupsi mewarnai debat yang berlangsung selama 1,5 jam ini. Dilansir Kompas.com, digelar di kampus Universitas Case Western Reserve, Cleveland, Ohio, Selasa malam (29/9/2020) waktu setempat, kekacauan mewarnai debat di mana kedua calon presiden (capres) terutama Biden kesulitan menyatakan posisi politiknya kepada penonton.
Kedua capres masing-masing diberi waktu 2 menit untuk berbicara menjawab pertanyaan dan menanggapi satu sama lain pada debat terbuka ini. Namun peraturan itu jelas diabaikan. Emosi kedua capres terlihat di mana serangan-serangan personal dilancarkan satu sama lain. Saling teriak dan saling tuduhpun tidak terhindarkan di debat yang bisa dikatakan terburuk dan terkacau dalam sejarah pemilu AS.
Trump terlihat jelas menggunakan strategi untuk mencegah Biden menyampaikan program politiknya kepada calon pemilih terutama sekitar 10 persen swing voters yang belum menentukan pilihannya. Berkali-kali presiden berusia 74 tahun itu menginterupsi dan membuli Biden ketika dia sedang berbicara. Misalnya ketika Biden mengkritik penanganan pandemi Covid-19 di bawah pemerintahan Trump.
Mantan wakil Obama itu mengatakan akan semakin banyak warga Negeri Paman Sam yang meninggal jika Trump tidak mengambil kebijakan yang lebih cerdas dan cepat. Trump yang jengkel dengan cepat menginterupsi Biden menyerang intelektualitas lawannya itu yang menurutnya rendah dengan merujuk ke nilai universitas Biden yang salah satu paling jelek di kelas. “Jangan Anda memakai kata cerdas dengan saya,” Trump menanggapi dengan ketus.
Strategi yang dikerahkan Trump cukup efektif karena Biden kewalahan untuk menyelesaikan janji kampanye yang ingin disampaikannya. Namun di sisi lain pertanyaan lain yang muncul adalah apakah strategi ini akan membuat pemilih menjatuhkan pilihan ke Trump. Suami Melania Trump itu gagal menyampaikan kepada calon pemilih mengapa dia harus diberi kesempatan 4 tahun lagi untuk memimpin Negeri Paman Sam. Tidak ada program baru atau agenda jelas yang disampaikan oleh taipan real estate itu.
Trump membuang kesempatan emas mengingat data terakhir agregasi rataan survei nasional oleh FiveThirtyEight menunjukan Trump tertinggal jauh 7,1 poin dari Biden. Walau Trump terlihat mengontrol jalannya debat yang dimoderatori oleh Chris Wallace dari Fox News, debat dianalisa berlangsung draw atau seimbang karena kemampuan Biden memanfaatkan sekecil apapun waktu yang dimilikinya di tengah tekanan interupsi lawannya.
Berkali-kali politisi kawakan berusia 77 tahun itu menggunakan strategi berbicara menatap langsung ke kamera atau layar televisi yang disaksikan jutaan mata penonton menyampaikan dengan ringkas dan lugas ketidakbecusan Trump. Taktik penggunaan sound bite Biden jelas diarahkan ke undecided voters dan pemilih yang masih ragu-ragu
“Di bawah Trump, Amerika semakin lemah, semakin sakit, semakin miskin, semakin terpecah, dan semakin penuh (dengan) kekerasan,” ujar Biden.
Biden juga terlihat tenang dan mencoba semampu mungkin mengendalikan emosinya. Itu pun tidak menghindarkan dia dari beberapa kali melontarkan kedongkolan kepada Trump seperti, “Bisa diam tidak, Bung?” Suami Jill Biden ini juga meledek Trump sebagai presiden terburuk dalam sejarah dan menyerangnya sebagai pembohong dan penipu. Perbedaan mendasar Biden dan Hillary Clinton yang dikalahkan Trump pada pilpres 2016 adalah Biden mampu tersenyum dan tertawa menanggapi hujan serangan yang dilancarkan Trump.
Harga Emas
Harga emas melemah seiring chaosnya debat kandidat Presiden Amerika Serikat yang pertama. Panasnya debat Pilpres Negeri Abang Sam mendorong investor beralih ke dolar AS seiring berkurangnya harapan akan adanya stimulus tambahan bagi negeri adidaya tersebut, sehingga membuat emas menuju level terendah dalam hampir 4 tahun.
Dilansir Reuters, harga emas di pasar spot melemah 0,4 persen di level US$1.892 per ounce pada Rabu waktu AS, dan turun sekitar 4 persen sepanjang September 2020. Harga emas berjangka juga turun 0,4 persen jadi US$1.895 per ounce.
"Tampaknya setelah debat semalam, membentuk polarisasi dua kubu lagi, dan kemugkinan adanya stimulus tambahan jadi berkurang," ujar Kepala Strategi Pasar pada Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible,
Debat Pilpres pertama antara Presiden Donald Trump dan pesaingnya Joe Biden dari Partai Demokrat membuat investor cemas dan mendorong mereka mencari perlindungan di mata uang dolar, sehingga pemegang mata uang lainnya mengurangi kepemilikan emas. Indeks dolar mencatat mencatat kinerja terbaik bulanannya pada September 2020, sejak Juli 2019.
Adapun, bank investasi kelas dunia asal Swiss, UBS Global Wealth Management, dilansir CNBC Indonesia, menyatakan saat ini merupakan waktu yang pas menempatkan dana di instrumen emas. Investasi di emas dinilai menjadi tempat yang sangat baik menjelang pemilihan Presiden AS.
"Kami menyukai emas, karena kami pikir emas kemungkinan akan benar-benar mencapai sekitar US$2.000 per troy ounce pada akhir tahun," kata Kelvin Tay, Kepala Investasi Regional UBS. "Dan emas memiliki lindung nilai tertentu," kata Tay.
"Jika terjadi ketidakpastian atas pemilu AS dan pandemi Covid-19, emas adalah lindung nilai yang sangat bagus. Dan kelemahannya baru-baru ini merupakan titik masuk yang bagus bagi investor," tambahnya, saat berbicara dalam acara Squawk Box CNBC. Harga emas sebelumnya telah melesat ke rekor tertinggi tahun ini dan sempat melampaui level US$ 2.000 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah.
SBN
Mayoritas harga obligasi pemerintah atau surat berharga negara (SBN) pada Rabu (30/9/2020) ditutup menguat, kecuali SBN tenor 5 tahun yang melemah dan SBN tenor 30 tahun yang stagnan. Dilansir CNBC Indonesia, dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami pelemahan yield, tetapi tidak untuk SBN tenor 5 tahun yang mencatatkan penguatan yield 0,9 basis poin ke level 5,753 persen dan SBN berjatuh tempo 30 tahun yang yield-nya cenderung stagnan di level 7,458 persen.
Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara melemah 4,5 basis poin ke level 6,93 persen pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga pelemahan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1 persen.
Pelemahan yield terbesar tercatat di SBN dengan tenor 1 tahun yang turun 7,2 basis poin ke level 5,744 persen. Sedangkan, pelemahan yield terkecil terjadi pada SBN berjatuh tempo 20 tahun yang turun 1,1 basis poin ke 7,456 persen.
Pelaku pasar merespons debat perdana antara petahana Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden yang berlangsung pada Selasa malam (30/9/2020) waktu AS. Debat terbilang sengit karena kedua kandidat saling serang hal-hal yang tidak berhubungan dengan debat seperti keluarga masing-masing calon. Ketidakjelasan debat pertama ini membuat para pelaku pasar "galau" karena mereka berharap debat ini akan memperjelas siapa kira-kira kandidat presiden AS selanjutnya, sehingga pasar tidak perlu berlama-lama menunggu hasil pemilihan elektoral.
Vaksin Covid-19
Presiden Joko Widodo optimistis vaksin Corona Virus Disease (Covid-19) siap disuntikkan pada waktu dekat. Bahkan, Jokowi menyebut vaksin sudah disuntikkan pada akhir tahun 2020 atau awal 2021.Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) bagi masyarakat. Ia meminta para pekerja untuk bertahan hingga vaksin datang.
"Usahakan tapi harus bisa bertahan seperti yang saya sampaikan vaksin bisa segera disuntikkan. Insya Allah Desember atau Januari," kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (30/9) dilansir CNN Indonesia.
Namun Jokowi mengakui bahwa tak semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin. Kata Jokowi, masih harus bekerja lebih lagi untuk memenuhi kebutuhan vaksin."Insya Allah akhir tahun atau awal tahun depan vaksinnya sudah bisa disuntikkan, artinya situasi sudah bisa normal kembali, tapi yang disuntik kurang lebih 170 - 180 juta, butuh berapa bulan juga ini memerlukan kerja keras kita semua," jelas dia.
Dilansir CNBC Indonesia, Bio Farma menyampaikan kabar menggembirakan soal proses uji klinis tahap III vaksin Sinovac. Selama sebulan proses uji klinis prosesnya tak ada efek samping berarti bagi para relawan. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan perusahaannya dengan perusahaan China, Sinovac, akan tersedia pada awal 2021.
"Seperti disampaikan oleh Profesor Kusnandi tadi, uji klinis sudah berlangsung lebih dari 1 bulan dan Alhamdulillah semuanya sampai kini berjalan lancar dalam arti kata tidak ada ditemukan efek samping yang signifikan pada relawan," katanya, merujuk pada Ketua Tim Riset Vaksin dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil.
Uji klinis ini akan berlangsung selama 7 bulan, sehingga kalau semuanya lancar Januari kita sudah dapatkan hasilnya," lanjutnya, dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Rabu (30/9/2020).
Ia mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China pada awal November untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan bakunya.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
PT Kalbe Farma Tbk bakal memasarkan obat Covifor, obat Covid-19 berjenis remdesivir generik di Indonesia. Kepastian ini didapat setelah Kalbe Farma menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal India PT Amarox Pharma Global pada 28 September 2020.
"Kami kerja sama pemasaran dan distribusi obat yang digunakan pada penatalaksanaan pasien Covid-19 di Indonesia, yaitu Covifor Remdesivir," kata Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/9) dilansir Katadata.
Ia mengatakan, tidak ada dampak dari kejadian tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha Kalbe Farma. Keterbukaan ini dipublikasi pada pukul 14.10 WIB. Setelah mengumumkan kerja sama tersebut, saham Kalbe Farma pun ditutup naik hingga 2,65 persen menyentuh harga Rp1.550 per saham pada perdagangan Rabu. Saham berkode emiten KLBF tersebut diperdagangkan sebanyak 4.600 kali, sebanyak 30,4 juta unit saham yang bernilai transaksi Rp 47,13 miliar.
Selain mengusahakan distribusi obat, perusahaan juga terus mengembangkan vaksin virus corona dengan menggandeng perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan Genexine Inc. Namun, pada pertengahan Agustus, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan hanya memproduksi vaksin corona dengan skala kecil. Kalbe Farma menargetkan pada pertengahan tahun depan vaksin sudah bisa didistribusikan kepada masyarakat.
“Bisa mulai kapasitas kecil 2-3 juta sampai 10 juta,” katanya kepada Katadata.co.id (13/8).
(*)