Bareksa.com - Bila kita membeli barang, tentu kita ingin melihat dan memegang wujud fisiknya. Namun, berbeda dengan membeli baju atau sepatu, membeli reksadana sebagai produk investasi keuangan tidak terlihat wujud fisiknya.
Dalam investasi reksadana, ketika transaksi pembelian berhasil, investor akan mendapatkan kiriman surat konfirmasi dari bank kustodian. Surat konfirmasi atau Surat Keterangan Transaksi (SKT) tersebut berisi informasi tentang detail transaksi yang dilakukannya seperti nominal, biaya dan harga reksadana.
Kemudian, investor juga akan menerima laporan bulanan yang berisi mutasi transaksi selama satu bulan beserta nilai saldonya pada akhir bulan sebelumnya.
Untuk investasi reksadana secara online, seperti yang tersedia di marketplace investasi Bareksa, bukti transaksi dan SKT tersebut bisa dilihat dalam menu Portofolio Reksadana. Dari Bareksa, investor juga akan menerima konfirmasi order transaksi dalam bentuk e-mail.
Berdasarkan peraturan, pihak yang bertugas mengirimkan SKT dan laporan bulanan tersebut adalah bank kustodian. Bank kustodian bisa mengirimkan SKT fisik melalui pos atau kurir, tetapi ini bukan kewajiban bila sudah dilakukan secara elektronik.
Selama ini, SKT bentuknya berbeda-beda tergantung pada masing-masing bank kustodian. Demikian juga sistem pencatatan di manajer investasi dan agen penjual reksadana.
Namun sekarang, sudah terdapat Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) yang dikelola oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sistem S-INVEST ini menyeragamkan sistem pada manajer investasi, bank kustodian dan agen penjual sehingga potensi terjadinya perbedaan data bisa diminimalisir.
Bagaimana cara melihat kepemilikan reksadana di S-INVEST?
Untuk melakukan hal ini, ada dua tahapan yang perlu dilakukan. Pertama, mendaftar akun AKSes kita di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui https://akses.ksei.co.id/
Kedua, bila sudah bisa mendaftar, kita bisa masuk (login) dan melihat portofolio atau kepemilikan produk-produk investasi kita.
Dalam tahapan pertama, kita hanya perlu menyiapkan e-mail, nomor handphone dan nomor KTP/NIK kita.
TAHAP PERTAMA
Panduan Daftar Akun AKSes KSEI
1. Masuk ke https://akses.ksei.co.id/
Lihat di sebelah kanan atas, klik tombol DAFTAR.
2. Pilih tipe registrasi
Sebagai investor individu (perseorangan), kita pilih tombol INDIVIDU LOKAL.
3. Isi data diri
Masukkan data diri, mulai dari nama lengkap, NIK, Nomor handphone, dan e-mail. Lalu Klik Selanjutnya.
4. Aktivasi
Halaman selanjutnya akan menampilkan informasi Anda sebagai investor. Bila sudah benar, klik aktivasi untuk mendapatkan tautan dari email Anda.
KSEI akan mengirimkan aktivasi akun ke e-mail yang sudah didaftarkan
5. Buka email pribadi
Buka kotak masuk dalam email Anda, dan cari surat masuk dari AKSes. Lalu klik tautan yang ada di dalam email tersebut.
6. Buat Kata Sandi
Buat kata sandi sesuai keinginan Anda untuk login ke AKSes KSEI. Kata sandi yang harus dibuat perpaduan antara 8 karakter yang terdiri dari huruf kapital, huruf kecil, angka dan karakter khusus (!@#^*)
Bila kata sandi sudah sesuai dengan persyaratan, klik Aktifkan akun saya.
TAHAP KEDUA
Setelah kita memiliki akun AKSes, untuk selanjutnya kita tinggal masuk (login) menggunakan kata sandi yang sudah kita buat tadi. Ke depannya, kita hanya tinggal melakukan tahap kedua ini untuk mengecek portofolio atau kepemilikan reksadana dan investasi lainnya.
Panduan Masuk AKSes KSEI untuk Cek Mutasi dan Laporan Bulanan Reksadana
1. Masuk ke AKSes
Buka https://akses.ksei.co.id/ dan klik tombol MASUK di kanan atas.
2. Masukkan email dan kata sandi
3. Buka Portofolioku
Begitu kita login, kita bisa lihat nama kita di sebelah kiri atas halaman. Lalu, di sebelah kiri juga kita bisa lihat berbagai tab. Pilih Portofolioku
4. Pilih Saldo
Menu Saldo akan menunjukkan total nilai investasi dari seluruh produk yang kita miliki saat ini, mulai dari saham (ekuitas), reksadana, obligasi, kas dan lainnya. Terlihat juga grafik yang menunjukkan komposisi kepemilikan investasi investor di produk-produk investasi tersebut.
Bila kita pilih tab ReksaDana saja, akan terlihat nama produk reksadana yang kita miliki dan komposisinya (dalam persentase) dari total nilai investasi kita.
5. Pilih Mutasi
Menu Mutasi akan memperlihatkan transaksi yang kita lakukan, baik pembelian atau penjualan. Untuk melihat transaksi melalui Bareksa, kita bisa memilih dengan filter rekening di Bareksa Portal Investasi (BPI).
Lalu, kita masukkan kisaran (range) periode tanggal yang ingin kita lihat. Akan tampil transaksi baik pembelian maupun penjualan reksadana selama periode yang kita tentukan tersebut dengan informasi termasuk tipe transaksi, kode efek (reksadana), kustodian, jumlah unit dan nilai investasi.
6. Laporan
Menu Laporan menampilkan kepemilikan investasi kita, baik berdasarkan mutasi reksadana atau laporan bulanan reksadana. Lalu kita bisa pilih periodenya dan klik download.
Kita akan menerima laporan dalam bentuk PDF yang berisikan informasi mulai dari nama reksadana, manajer investasi, agen penjual, jumlah unit penyertaan, NAB per unit, dan nilai investasi per akhir bulan yang kita pilih tersebut (dalam contoh ini adalah 31 Januari 2020).
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi