Bareksa.com – Pemerintah telah menetapkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST006 yang disebut sebagai Green Sukuk Ritel pertama sebesar Rp1,46 triliun. Investor dari kalangan muda, khususnya milenial, mendominasi pemesanan surat berharga syariah negara yang bisa dibeli secara online ini.
Menurut keterangan dari situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Direktur DJPPR atas nama Menteri Keuangan menetapkan total volume pemesanan Green Sukuk Ritel seri ST006 sebesar Rp1.459.880.000.000 (satu triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar delapan ratus delapan puluh juta rupiah) dengan jumlah investor sebanyak 7.735 orang.
ST006 ini mulai ditawarkan pada tanggal 1-21 November 2019 dengan tingkat imbalan 6,75 persen (floating with floor) per tahun dengan tanggal setelmen 28 November 2019. Penerbitan ST006 ini bekerjasama dengan 23 Mitra Distribusi yang terdiri dari 3 Bank Umum Syariah, 12 Bank Umum, 3 Perusahaan Efek, 3 Perusahaan Efek Khusus dan 2 Perusahaan Financial Technology.
Berbeda dari penerbitan ST seri sebelumnya, ST006 ini diterbitkan dengan format Green, seluruh hasil penerbitan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan baik refinancing maupun new financing. ST006 merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel pertama sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi Pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah dan sekaligus mengatasi perubahan iklim.
Green Sukuk Ritel ini juga merupakan kelanjutan dari penerbitan Global Sovereign Green Sukuk yang diterbitkan Pemerintah tahun 2018 dan 2019. Bahkan Global Green Sukuk Indonesia telah mendapatkan 7 penghargaan Internasional dari berbagai institusi sebagai The First World Global Green Sukuk.
Untuk Penerbitan Green Sukuk, Pemerintah telah memiliki Green Framework berstandar Internasional yang telah di-review oleh penilai independen yaitu CICERO dari Norwegia. Setelah penerbitan Green Sukuk, Pemerintah wajib membuat annual impact report yang berisi perhitungan berapa kontribusi dari pembiayaan Green Project ini terhadap penurunan emisi karbon. Laporan pertama telah diaudit oleh international independent auditor KPMG dan telah dipublikasikan pada bulan Februari 2019. Green Framework dan Annual Impact Report tersebut dapat diakses di sini.
Kali ini proyek-proyek hijau yang dibiayai dari hasil penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST006 berada di Kementerian Perhubungan (Layanan Bandar Udara, Kenavigasian, dan Pelabuhan), dan Kementerian PUPR (Embung, Jaringan Irigasi, dan Unit Air Baku).
Beberapa capaian atas penjualan ST006 adalah sebagai berikut:
♦ ST006 mampu menggaet 2.908 investor baru dan 56 persen di antaranya adalah Generasi Milenial. Hal ini sesuai dengan tujuan Pemerintah untuk mendorong investor milenial menjadi smart investor sekaligus peduli lingkungan.
♦ Keritelan terbaik sepanjang penerbitan SBN Ritel Online dengan rata-rata volume pemesanan sebesar Rp189 juta.
♦ Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada ST006 yaitu 3.950 investor (51,07 persen).
♦ Investor baru ST006 sebanyak 2.908 investor dan didominasi oleh generasi Millenial sebanyak 1.630 investor (56 persen)
♦ Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST006 sebanyak 21 investor (Rp3,56 miliar) dengan rata-rata pembelian generasi Z sebesar Rp169 juta lebih rendah dibandingkan rata-rata pembelian pada ST005 sebesar Rp239 juta sedangkan pada ST004 sebesar Rp180 juta.
♦ Wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) mendominasi pemesanan dari sisi volume investor (59,03 persen) dan dari sisi total volume (46,37 persen).
♦ Pegawai swasta mendominasi pemesanan dari sisi jumlah investor sebanyak 2.822 investor (36,48 persen), sedangkan Wiraswasta mendominasi dari sisi volume sebesar Rp535,49 miliar (36,68 persen).
♦ Channel pembayaran yang paling diminati investor adalah internet banking (57,96 persen).
♦ Terdapat 692 investor yang membeli pada nominal Rp1 juta.
♦ Sahabat Sukuk yang loyal (membeli ST002-ST006) sebanyak 225 investor.
Salah satu wujud nyata manfaat dari penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST006 dapat kita lihat dari pembangunan jaringan irigasi baru. Dampak pembangunan jaringan irigasi ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan air di beberapa daerah yang rentan terhadap kekeringan, dan pada akhirnya akan mendukung peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi produktif.
Dalam pembiayaan APBN, Pemerintah akan terus melakukan inovasi salah satunya melalui penerbitan SBN ritel yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat seperti Green Sukuk Ritel.
* * *
Ingin berinvestasi halal yang dijamin negara?
Meski masa penawaran ST006 sudah ditutup dan belum ada masa penawaran lagi, kamu bisa mendaftar untuk memesan seri ST atau Surat Berharga Negara (SBN) lainnya di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja