Bareksa.com – PT Principal Asset Management mengincar dana kelolaan alias asset under management (AUM) hingga Rp9,5 triliun pada akhir tahun ini. Tersebut tersisa Rp2,1 triliun, mengingat saat ini AUM Principal telah mencapai Rp7,4 triliun.
Pernyataan tersebut disampaikan CEO Principal Asset Management Agung Budiono saat merilis produk terbarunya Reksadana Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019. “Posisi saat ini naik 25 persen dari tahun lalu,” tutur Agung.
Dari dana kelolaan yang ada, Agung mengungkapkan, sebagian besar besar dari produk reksadana fixed income dan equity. Porsinya mencapai 65 persen.
Dengan kondisi saat ini, Agung menilai porsi fixed income dan equity akan semakin bertambah. “Terutama karena meningkatnya permintaan di tengah penurunan suku bunga,” imbuh Agung.
Mengacu data Bareksa, salah satu pendukung AUM Principal adalah CIMB-Principal Bond yang merupakan jenis reksadana pendapatan tetap. Nilainya mencapai Rp1,28 triliun per Juni 2019.
Selain itu ada juga CIMB-Principal Cash jenis reksadana pasar uang dengan AUM Rp684,551 miliar. Adapun posisi ketiga produk Principal dengan AUM terbesar adalah CIMB-Principal Strategic IDR Fixed Income Fund yang juga merupakan reksadana pendapatan tetap dengan nilai Rp473,49 miliar.
AUM Principal Asset Management per Juni 2019
Sumber: Bareksa.com
Sejak rebranding dari PT CIMB-Principal Asset Management menjadi PT Principal Asset Management, perseroan memang baru hari ini merilis produk baru yakni Reksadana Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund. Produk ini juga sekaligus akan menjadi fokus Principal ke depannya.
“Produk baru akan bergilir. Tapi fokus ke kemanusiaan dan lingkungan. Antara kemanusiaan dan lingkungan akan jadi kombinasi sempurna,” katanya.
Adapun dia bilang, produk baru lainnya baru akan dirilis perseroan pada tahun depan.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.