Bareksa.com - Sebagian besar masyarakat sudah sangat akrab dengan deposito atau tabungan bank untuk menyimpan uang dalam jangka pendek. Kini, pemerintah sudah menyediakan instrumen investasi yang nyaris bebas risiko bagi masyarakat dan berbasis syariah, yakni Sukuk Tabungan.
Sukuk adalah penyertaan terhadap aset negara yang disewakan kepada pemerintah dan bukan surat utang. Bila kita membeli sukuk, artinya kita membeli aset negara. Aset ini kemudian akan kita sewakan kembali kepada pemerintah hingga saat jatuh tempo, atau masa berlakunya habis.
Pada sukuk, keuntungan atau imbal hasil yang diberikan adalah berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu sesuai dengan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk ini juga akan dibayarkan secara rutin tiap bulan dan nilai pokok modal kita akan dibayarkan pada saat jatuh tempo yakni setelah dua tahun.
Mulai 3 Mei 2019, masyarakat sudah bisa melakukan pemesanan Sukuk Tabungan seri terbaru, yakni ST004. Pemesanan bisa dimulai dari modal hanya Rp1 juta (1 unit) hingga Rp3 miliar (3.000 unit) per individu selama masa penawaran 3-21 Mei 2019. Dengan modal yang terjangkau, kita bisa ikut membantu membiayai anggaran negara karena uang hasil penerbitan Sukuk Tabungan akan digunakan pemerintah untuk pembangunan.
Dalam penawaran ini, pemerintah memberikan tingkat kupon atau imbalan ST004 sebesar 7,95 persen per tahun dengan sistem floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Mengambang artinya besaran imbalan ST004 akan disesuaikan dengan perubahan tingkat imbalan acuan dari Bank Indonesia. Sedangkan imbalan minimal artinya tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan menjadi imbalan minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.
ST004 memiliki tenor atau masa berlaku dua tahun dan akan jatuh tempo pada 10 Mei 2021. Akan tetapi, investor bisa mendapatkan fasilitas pencairan awal (early redemption) setelah setahun berinvestasi dengan minimal kepemilikan awal Rp2 juta.
1. Penetapan Imbal Hasil
Kupon atau imbal hasil ST004 ditetapkan sebesar minimal 7,95 persen per tahun dengan sistem floating with floor. Artinya, imbal hasil bisa naik bila tingkat imbalan acuan naik tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal tersebut.
Hal ini berbeda dengan imbal hasil pada deposito syariah yang bisa naik dan turun sesuai dengan tingkat imbal hasil acuan.
2. Pajak lebih rendah
Keuntungan ST004 dikenakan pajak sebesar 15 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak imbal hasil deposito syariah yang sebesar 20 persen per tahun. Maka, berinvestasi di ST004 tentu lebih optimal.
Bila kita bandingkan imbal hasil ST004 lebih tinggi dibandingkan dengan deposito perbankan yang hanya 6 persen per tahun berdasarkan rata-rata imbalan deposito perbankan per 13 Mei 2019 (menurut data Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia). Setelah dipotong pajak, imbalan bersih ST004 sebesar 6,76 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan rata-rata imbal hasil bersih deposito perbankan yang hanya 4,80 persen per tahun.
Tabel Perbandingan Imbal Hasil Deposito Syariah dan Sukuk Tabungan ST004
*Rata-rata imbalan deposito perbankan per 13 Mei 2019 (menurut data Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia)
3. Pencairan awal tanpa pinalti
Bila kita memiliki deposito berjangka, kita tidak bisa mencairkannya sebelum jatuh tempo. Kecuali, kita bersedia dikenakan pinalti oleh bank, sehingga akhirnya keuntungan yang kita terima pun semakin kecil.
Sementara itu, ST004 bisa dicairkan lebih awal setelah 1 tahun berinvestasi. Syaratnya, minimal kepemilikan awal Rp2 juta, dan nilai yang bisa dicairkan awal 50 persen dari total investasi awal. Semuanya itu tanpa dikenakan biaya atau redemption cost dari pemerintah, alias gratis.
4. Dijamin 100 persen
Tabungan atau deposito dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) sebesar maksimal Rp2 miliar. Sementara itu, ST004 dijamin 100 persen oleh pemerintah baik pokoknya maupun pembayaran bunganya. Artinya, jaminan pemerintah bisa mencapai Rp3 miliar, sesuai kepemilikan maksimal di ST004.
Jadi, investasi di ST004 bebas risiko gagal bayar, alias tidak bisa rugi.
5. Modal terjangkau
Menaruh uang di deposito bank ada nilai minimalnya. Misalnya di salah satu bank besar, nilai minimal saldo deposito sebesar Rp8 juta. Angka saldo minimal itu sangat jauh dibandingkan dengan modal investasi di ST004 yang bisa dimulai dengan Rp1 juta (1 unit) saja. Jadi,
Selain keuntungan bagi investor, ST004 ini sangat bermanfaat bagi negara karena membantu membiayai APBN. Jadi, bila kita membeli ST004 , kita bisa berinvestasi sekaligus membantu negara. Ayo pesan sekarang!
* * *
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa adalah salah satu mitra distribusi (midis) untuk penjualan surat utang negara ritel yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Transaksi online di Bareksa mudah dan bisa dilakukan kapan saja.
Pembelian ST004 hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 3-21 Mei 2019. Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST004 di Bareksa.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki agar bisa memesan produk Sukuk atau SBN di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di Sukuk dan produk SBN lainnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP, ini caranya.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli Sukuk dan produk SBN lainnya? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
Perlu dicatat, Sukuk Tabungan terbuka bagi masyarakat Indonesia dari kalangan manapun, tanpa memandang latar belakang keyakinan. Kehadiran Sukuk Tabungan ini tentunya memberikan alternatif untuk menyimpan uang pada instrumen yang menghasilkan potensi imbal yang cukup menarik.