Bareksa.com – Saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) telah menguat 12,53 persen dalam dua hari perdagangan Selasa, 30 April 2019 dan hari ini (Kamis, 2 Mei 2019). Saat ini, posisi harga saham perusahaan jasa kesehatan ini berada pada level Rp3.240.
Dengan catatan harga hingga pukul 14:55 WIB hari ini, maka saham PRDA telah naik 42,1 persen sepanjang tahun ini. Pada akhir tahun 2018, saham PRDA masih berada pada level Rp2.280.
Para investor pemegang saham PRDA tak hanya mendapatkan return tinggi dari kenaikan harga sahamnya di pasar reguler Bursa Efek Indonesia. Pada hari ini, perseroan memutuskan untuk membagikan hingga 50 persen dari laba bersih tahun 2018 sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp87,73 miliar atau Rp93,57 per lembar saham. Jumlah pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2018 ini mengalami kenaikan sekitar Rp27,41 miliar atau 45,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun Ialu, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp60,32 miliar atau setara dengan 40 persen dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2017. “Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja bisnis yang positif sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ucap Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty.
Pergerakan Saham PRDA Periode 28 Desember 2018 – 30 April 2019
Sumber: Bareksa.com
Dewi menambahkan, perseroan terus menjalankan berbagai inisiatif strategis yang dapat memperkuat bisnis inti dan keunggulan operasional perseroan sekaligus menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Sebagai informasi, Prodia berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 16,35 persen pada tahun 2018 dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp150,80 miliar. Pendapatan Bersih Perseroan juga tumbuh sebesar 9,12 persen menjadi Rp1599,76 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1.466,02 miliar. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.