Bareksa.com - Dua saham dari sektor infrastruktur (telekomunikasi) bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin, Kamis 14 Februari 2019. Kedua saham tersebut yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Keduanya kompak mencatatkan lonjakan signifikan, di mana saham FREN meroket hingga 32,66 persen di level Rp264 per saham, sedangkan saham ISAT terbang 17,18 persen di level Rp3.750 per saham.
Selain itu, keduanya juga kompak menduduki jajaran teratas saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi di bursa, di mana saham FREN menjadi yang teratas dengan ditransaksikan 21.308 kali serta nilai transaksi mencapai Rp202,36 miliar. Kemudian saham ISAT berada di urutan ketiga dengan ditransaksikan sebanyak 10.818 kali serta nilai transaksi mencapai Rp174,49 miliar.
Melonjaknya dua saham emiten telekomunikasi selular tersebut disebabkan adanya sentimen positif terkait rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang akan melonggarkan aturan terkait transfer spektrum.
Kelonggaran tersebut memungkinkan operator telekomunikasi membeli kembali bandwith yang ada dan dengan mudah melakukan merger dengan operator telekomunikasi lainnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (14/02/2019), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengatakan bahwa operator telekomunikasi nantinya bisa mengambil alih spektrum tanpa perlu melakukan lelang seperti sebelumnya.
Perubahan aturan tersebut diharapkan dapat selesai pada paruh pertama tahun 2019. “Aturan ini dimaksudkan untuk mendorong konsolidasi dalam industri dan memastikan level playing field,” kata Rudiantara.
Dilonggarkannya aturan tersebut menjadi angin segar bagi Indosat. Operator telekomunikasi yang saat ini kepemilikan mayoritasnya dipegang oleh Ooredoo QPSC Qatar ini diketahui akan melakukan akuisisi salah satu operator telekomunikasi yang konon katanya adalah Smartfren Telecom.
Menurut Direktur Utama Indosat Chris Kanter Ooredo QPSC selama ini ingin melakukan konsolidasi di Indonesia tetapi urung dilakukan lantaran aturan transfer spektrum dari Kemkominfo.
Analisis Teknikal Saham FREN.
Sumber: Bareksa
Secara teknikal, candle saham FREN pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar disertai short lower shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak atraktif dalam rentang yang sangat lebar hingga mampu berakhir di level tertingginya, meskipun di awal perdagangan sempat bergerak empat tick di bawah level pembukaannya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya antusiasme serta partisipasi yang besar dari para pelaku pasar. Selain itu, investor asing juga tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp2,59 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik meskipun telah memasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp300.
Namun sangat disayangkan karena pada perdagangan hari ini saham FREN dikenakan penghentian sementara perdagangan (suspensi) oleh bursa dalam rangka colling down atau pendinginan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
Analisis Teknikal Saham ISAT
Sumber: Bareksa
Secara teknikal, candle saham ISAT pada perdagangan kemarin juga membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar disertai short lower shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa saham ini bergerak atraktif dalam rentang yang sangat lebar hingga mampu berakhir satu tick di bawah level tertingginya, meskipun di awal perdagangan sempat bergerak lima tick di bawah level pembukaannya.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya antusiasme serta partisipasi yang besar dari para pelaku pasar.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai bergerak naik meskipun telah memasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp3.800.
Pada hari ini, Jumat, 15 Februari 2019, pukul 14.10 WIB saham ISAT diperdagangkan di level 3.690 per saham.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.