Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 23 Januari 2019 :
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
Rencana pengabungan bisnis atau merger antara PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) ditargetkan bisa rampung pada awal Mei tahun ini.
Saat ini kedua perusahaan masih memenuhi kelengkapan persyaratan yang dibutuhkan dari transaksi ini dan menunggu diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan prospektus ringkasan rancangan penggabungan yang dirilis perusahaan Selasa (22/1/2019), kedua emiten ini akan meminta restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Maret 2019 mendatang.
PT. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menargetkan kenaikan kinerja pada tahun 2019. Perusahaan properti ini menargetkan pendapatan naik di kisaran Rp4 triliun hingga Rp4,5 triliun. Sementara untuk target laba bersih di 2019 masih tergantung dengan pergerakan rupiah.
"Target laba bersih tahun ini masih dihitung. Tapi diharapkan margin laba bersih ASRI di 2019 di kisaran 25 - 30 persen," ujar Tony Rudiyanto, Sekretaris Perusahaan ASRI seperti dikutip Kontan.co.id.
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) US$120 juta pada 2019. Nilai ini meningkat 12,15 persen dari alokasi belanja modal pada tahun lalu US$107,1 juta.
Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah, Yulius Gozali, menjelaskan belanja modal ini akan digunakan salah satunya untuk perbaikan infrastruktur tambang.
“Selain itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas mesin dan peralatan tambang,” kata Yulius dikutip Kontan.co.id.
PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Emiten produsen logam PT Aneka Tambang Tbk menyampaikan perseroan membukukan volume produksi dan penjualan feronikel dan emas tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan sandi ANTM tersebut membukukan volume produksi unaudited feronikel 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 14,27% dibandingkan dengan capaian 2017 yang sebesar 21.762 TNi.
Belanja Modal BUMN Karya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengungkapkan rencana belanja modal total seluruh perseroan pelat merah karya mencapai Rp108 triliun pada 2019.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aloysius Kiik Ro, mengatakan prognosa realisasi belanja modal selurh BUMN karya mencapai Rp90 triliun pada 2018.
Untuk tahun ini, prognosis total belanja modal perseroan konstruksi dan infrastruktur pelat merah itu mencapai Rp108 triliun.
(AM)