Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 17 Desember 2018 :
PT Merck Tbk (MERK)
MERK membukukan pertumbuhan laba 563,84 persen secara tahunan per November 2018 sejalan dengan adanya laba penjualan aset tetap senilai Rp1,45 triliun.
Laba yang dikantongi perseroan meroket 563,84 persen secara tahunan per November 2018. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp181,12 miliar menjadi Rp1,2 triliun.
Dalama laporan keuangan Januari 2018-November 2018, yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, Merck melaporkan telah mengantongi penjualan Rp1,1 triliun sepanjang periode tersebut. Pencapaian itu naik 1,54 persen dari Rp1,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penerbitan Obligasi
PT Bursa Efek Indonesia mencatat penerbitan obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2018 telah mencapai Rp102,24 triliun.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2018 yakni 86 emisi. Jumlah tersebut berasal dari 50 perusahaan tercatat senilai Rp102,24 triliun.
“Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 376 emisi,” tulis Manajemen BEI.
Dari 376 emisi, BEI mencatat nilai nominal outstanding senilai Rp416,85 triliun dan US$47,5 juta. Nilai tersebut diterbitkan oleh 114 emiten.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK)
BUKK akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci di Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan.
Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Teguh Wicaksana Sari mengatakan total investasi untuk pembangunan pembangkit listrik ini sebesar US$ 900 juta.
“Pendanaan untuk pembangunan ini dari kas internal dan pinjaman bank, bank dalam negeri sedang diproses belum dapat disampaikan,” kata Teguh.
Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai kontruksi pada 2020 dan ditargetkan rampung pada 2025. Perseroan sudah menandatangani power purchase agreement dengan PT Perusahaan Listrik Negara pada 15 November 2018.
PT Harum Energy tbk (HRUM)
Tahun depan HRUM, bakal menggenjot produksi batu bara 16,37 persen lebih besar ketimbang target produksi 2018.
“Kami merencanakan untuk meningkatkan produksi batubara gabungan menjadi 5 juta ton hingga 5,5 juta ton batu bara pada 2019,” kata Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara
Grup Lippo
Grup Lippo melalui lini usahanya OUE Lippo Healthcare melebarkan ekspansi usaha dengan membangun rumah sakit internasional di Prince Bay, Shenzhen, yang menjalin kerja sama dengan China Merchants Group yang berbasis di Hong Kong.
Perusahaan menandatangani letter of intent dengan China Merchants Shekou Industrial Zone Holdings (CMSK) untuk bersama-sama membangun, menjalankan dan mengelola rumah sakit internasional kelas atas. Dikutip dari Businesstimes, RS ini akan memiliki lebih dari 200 tempat tidur yang melayani masyarakat lokal.
Chairman OUELH Lee Yi Shyan menyebut bahwa sebagai kawasan terkemuka untuk industri teknologi baru dan tinggi di China, Prince Bay, Shenzhen akan berkembang sebagai kekuatan ekonomi dominan beberapa tahun ke depan.
(AM)