Jelang Record Date Dividen Interim, Saham BBCA Tertekan Aksi Profit Taking

Bareksa • 03 Dec 2018

an image
ATM BCA di Menara BCA (Company)

Saham BBCA hampir menyentuh level Rp27.000 saat membentuk harga Rp26.975

Bareksa.com – Aksi profit taking mewarnai gerak saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengawali awal bulan Desember 2018 hari ini. Tekanan jual ini terjadi setelah saham BBCA hampir menyentuh level tertingginya Rp27.000.

Hingga perdagangan pukul 14:54 hari ini, Senin, 3 Desember 2018, saham BBCA merosot ke level Rp26.025 atau turun 0,1 persen dari periode sebelumnya Rp26.050. Sebelum mengalami penurunan, saham BBCA sempat terus naik sepanjang sesi I perdagangan, dan menyentuh level tertingginya Rp26.975.

Namun para investor memanfaatkan momen kenaikan harga tersebut dengan melakukan profit taking. Sebab beberapa pelaku pasar memprediksi saham BBCA akan terkoreksi setelah melakukan pembagian dividen interim.

Sesuai rencana manajemen, BCA akan membagikan dividen interim senilai Rp85 per saham atau mencapai Rp2,09 triliun pada 21 Desember 2018. Para pemegang saham yang berhak atas dividen interim BBCA hanyalah yang terdaftar (record date) pada besok (Selasa, 4 Desember 2018).

Sepanjang hari ini, saham BBCA membentuk harga terendah Rp25.950 dengan level tertinggi Rp26.975. Dari harga yang terbentuk, para investor banyak melakukan jual beli saham BBCA pada level Rp26.025 dengan catatan volume 11.961 lot bernilai lebih dari Rp31 miliar.

Intraday Saham BBCA Hingga Pukul 15:00 WIB, Senin, 3 Desember 2018

Sumber: Bareksa.com

Secara total, transaksi saham BBCA jelang 1 jam penutupan perdagangan hari ini telah mencapai 118.387 lot dengan frekuensi 7.767 kali. Dari catatan itu, nilai transaksi saham BBCA mencapai lebih dari Rp311 miliar.

Nilai besar transaksi saham BBCA tidak lepas dari transaksi di pasar negosiasi. Total nilainya mencapai Rp342 miliar. Hanya saja, harga saham BBCA di pasar negosiasi terbentuk mulai dari Rp26.000 sampai Rp26.750.

(AM)