Saham INKP Sudah Naik 135% YTD, Begini Kinerja Keuangannya

Bareksa • 02 Nov 2018

an image
Presiden Direktur PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Hendra Jaya Kosasih (tengah), Komisaris Independen Pande Putu Raka (kiri), Presiden Komisaris Saleh Husin (kedua kiri), Komisaris Arthur Tahija (kedua kanan) dan Direktur Kurniawan Yuwono bertumpu tangan bersama disela-sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Antara Foto

Laba bersih Indah Kiat tumbuh 79,7 persen YoY menjadi US$ 516,2 juta sepanjang Januari-September 2018

Bareksa.com - Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) terus bergerak naik sejak awal tahun ini. Pergerakan saham produsen kertas miliki Grup Sinarmas ini ternyata seiring dengan kinerja keuangannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Saham INKP per 31 Oktober 2018 ditutup di Rp12.725, atau naik 135 persen dibandingkan level penutupan akhir tahun lalu di Rp5.400. Kinerja saham INKP ini seiring dengan kinerja keuangannya yang menunjukkan lonjakan laba selama periode Januari-September 2018, dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sepanjang periode Januari-September 2018, Indah Kiat berhasil membukukan pendapatan yang tumbuh 10,8 persen (YoY) menjadi US$ 2,5 miliar dari US$ 2,3 miliar pada periode sama tahun lalu. Pada saat yang sama, Indah Kiat mampu menekan beban pokok penjualan menjadi US$1,5 miliar atau turun 3,2 persen (YoY). Hal ini mampu membuat perolehan laba bersih Indah Kiat tumbuh 79,7 persen menjadi US$ 516,2 juta sepanjang Januari-September 2018 dari US$ 287,4 juta di periode sama tahun sebelumnya.

Kinerja Pendapatan dan Laba Bersih Indah Kiat (dalam juta dolar AS)

Kinerja pendapatan Indah Kiat sepanjang sembilan bulan ini terdorong oleh meningkatnya penjualan dari kertas budaya yang meningkat 24,4 persen menjadi US$ 925,3 juta, penjualan pulp meningkat 6 persen menjadi US$ 741,4 juta, dan kertas industri meningkat 3 persen menjadi US$840,7 juta. Penjualan dari kertas budaya berkontribusi sebesar 36,9 persen terhadap pendapatan perseroan, sementara pulp menyumbang sebesar 29,5 persen, dan kertas industri sebesar 33,5 persen.

Selain itu, Indah Kiat memiliki pangsa pasar yang cukup terdiversifikasi. Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan Indah Kiat selama Januari-September 2018 masih didominasi oleh penjualan dalam negeri yaitu sebesar 52,6 persen dan sisanya dari penjualan ke pasar ekspor (47,4 persen).  Adapun Asia masih mendominasi penjualan ekspor perseroan dengan porsi 71 persen.

 

Menimbang kondisi saat ini, Analis Bareksa menilai kinerja Indah Kiat dalam jangka panjang masih akan tumbuh seiring dengan masih stabilnya harga bubur kertas global didukung dengan masih tingginya permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor, terutama di pasar kawasan Asia.

Berdasarkan sejumlah berita di media, Indah Kiat juga terus melakukan ekspansi pabrik dan berencana akan mendirikan pabrik kemasan (packaging) di kawasan Karawang Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai US$ 600 juta atau senilai Rp8,52 triliun. Kemudian, progress dari peningkatan kapasitas produksi kertas coklat (kardus) sebanyak 750 ribu ton per tahunnya diperkirakan rampung pada 2020 mendatang.

Berdasarkan paparan emiten, Indah Kiat mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$618 juta pada 2018 ini dan emiten menargetkan dari sisi volume produksi akan tetap stabil dari ketiga segmen (kertas budaya, kertas industri, dan pulp).

(KA03/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.