Resmi Melantai di BEI, DUCK Bidik Ekspansi Gerai ke ASEAN

Bareksa • 10 Oct 2018

an image
Direksi PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) dalam konferensi pers mengenai pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia. (Bareksa/Miranda)

Harga saham DUCK melonjak 49,5 persen dari harga IPO Rp505 per saham ke level Rp755 per saham

Bareksa.com- PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK), pengelola jaringan restoran chinese food terbesar di Indonesia, Duck King, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu, 10 Oktober 2018.

Harga saham DUCK melonjak 49,5 persen dari harga IPO Rp505 per saham ke level Rp755 per saham. Hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham DUCK bertahan di level Rp755 per saham.

Intraday Saham DUCK


Sumber : Bareksa

Duck menawarkan saham sebanyak 513,33 juta lembar dengan harga Rp505 per saham melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Nilai itu setara dengan 40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

IPO Duck mendapatkan respons positif dan antusias dari investor. Dewi Tio, Direktur DUCK menyatakan pemesanan saham DUCK kelebihaan permintaan (oversubscribe) hingga 80 kali. Hal itu terjadi disebabkan kinerja keuangan perusahaan yang baik dan harga penawaran saham yang menarik yaitu valuasi price earning ratio (PER) tahun 2018 sebesar 5,8 kali dengan asumsi menggunakan proyeksi net income tahun 2018.

JBI menjadi emiten ke-43 yang tercatat di BEI tahun 2018 atau emiten ke-606. Dalam aksi korporasi ini, DUCK menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Dewi menjelaskan bahwa perseroan mengadakan program Employee Stock Allocartion (ESA) dengan mengalokasi 0,006 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 30.000 saham.

"Perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program management and employee stock ownership program (MESOP) sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 128,333 juta lembar per saham," kata Dewi di Bursa Efek Indonesia.

Alokasi Dana IPO

Dari hasil IPO ini, DUCK memperoleh dana segar Rp259,23 miliar. Sesuai prospektus, perseroan akan mengalokasikan 80 persen dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis, membuka gerai baru dan merenovasi gerai yang ada untuk kesinambungan seluruh jaringan restoran entitas JBI, seperti, The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl. Sisanya 20 persen untuk modal kerja.

Adapun gerai baru yang akan dibuka, kata Dewi, di sejumlah kota besar di Indonesia antara lain di Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Selain itu, perseroan juga akan berekspansi ke luar negeri dengan menyasar pasar di Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.

(AM)