Bareksa.com – Status saham syariah PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) sedang dalam proses kaji ulang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini terkait dengan bisnis perseroan yang memasok etanol ke produsen rum asal Filipina, Tanduay Distillers Inc.
Berdasarkan prospektus perseroan, kontribusi Tanduay terhadap pendapatan bersih Madusari mencapai 31 persen per Maret 2018. Artinya, catatan itu tidak memenuhi salah satu poin dalam ketentuan OJK mengenai daftar efek syariah.
Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-208/BL/2012 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah mencantumkan salah satu poin mengenai total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan pendapatan total pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, tidak lebih dari 10 persen.
Atas dasar itu, manajemen Madusari pun angkat bicara. Kepada Bareksa, Chief Financial Officer Madusari Yonky Saputra menyampaikan, pihaknya sudah memberikan klarifikasi ke OJK pada Selasa, 4 September 2018.
“Dan MOLI akan dibatalkan dari efek syariah mengingat ada customer kami yang memproduksi produk non halal,” ujar Yonky, Rabu, 5 September 2018.
Pernyataan Yonky menguatkan informasi yang sebelumnya disampaikan Direktur Pasar Modal Syariah Fadilah Kartikasasi. Fadilah sebelumnya menyampaikan, OJK sedang melakukan review lebih lanjut terkait status syariah saham MOLI.
Meski begitu, lanjut Fadilah, sebelum ada SK baru, saham MOLI masih masuk daftar efek syariah. Saham MOLI masuk daftar efek syariah insidental saat IPO efektif.
Dia menjelaskan, DES ada dua macam yakni DES reguler yang dikeluarkan setahun dua kali periode Mei dan November, serta DES insidental yang diterbitkan/dikaitkan dengan efektifnya IPO saham.
Pergerakkan Saham MOLI
Hingga pukul 11:25 WIB perdagangan hari ini (Kamis, 6 September 2018), saham MOLI tercatat menguat 4,35 persen ke level Rp960 dari posisi perdagangan hari sebelumnya Rp920. Penguatan saham MOLI terjadi setelah dua hari secara beruntun periode 4-5 September 2018 mencatat penurunan dari Rp1.185.
Intraday Saham MOLI Hingga Pukul 11:25 WIB Perdagangan Kamis, 5 September 2018
Sumber: Bareksa.com
Meski begitu, saham MOLI saat ini masih dalam posisi naik ketimbang saat pencatatan perdananya pada 30 Agustus 2018. Saat itu, Madusari melepas sebanyak 351 juta saham dengan harga perdana Rp580. Artinya, perseroan berhasil meraup dana Rp203,58 miliar dari hajatan IPO ini.
Sebagai informasi, perseroan akan mengunakan dana hasil IPO untuk meningkatkan kapasitas produksi entitas anak dengan membangun pabrik serta membeli beberapa mesin baru dan pembangunan fasilitas distribusi berupa gudang di daerah Jawa Timur.
Adapun perusahaan yang berbasis di Malang ini memiliki lini bisnis produksi ethanol, karbondioksida cair, dry ice dan pupuk terintegrasi dengan kegiatan distribusi dan perdagangan.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.