Resmi Merger dengan SMBCI, ke Mana Arah Saham BTPN?

Bareksa • 03 Aug 2018

an image
Kantor cabang bank BTPN (company website)

Saham BTPN pada perdagangan Kamis 2 Agustus 2018, ditutup menguat 1,26 persen di level Rp3.990

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada perdagangan Kamis 2 Agustus 2018, ditutup menguat 1,26 persen di level Rp3.990 per saham. BTPN bergerak cukup atraktif dengan ditransaksikan sebanyak 1.427 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp58,97 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BTPN pada perdagangan kemarin antara lain Deutsche Sekuritas (DB) dengan nilai pembelian Rp10,88 miliar, kemudian Bahan Sekuritas (DX) Rp9,31 miliar, dan Valbury Sekuritas (CP) Rp5,53 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi BTPN secara keseluruhan yaitu sebesar 18,45 persen, 15,79 persen, dan 9,38 persen.

BTPN Resmi Merger dengan SMBCI

BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) secara resmi mengumumkan merger pada hari Kamis 2 Agustus 2018.

Setelah merger dua entitas yang dikendalikan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) itu akan melakukan penawaran saham (tender offer) pada harga Rp4.282 per lembar saham.

Berdasarkan prospektus perusahaan, setelah penjualan saham dan penggabungan, SMBC akan menguasai 56,43 persen dengan jumlah saham 4,59 miliar dengan nominal Rp91,95 miliar. Kemudian pemegang saham lain, seperti Summit Global Capital Management B.V akan memiliki saham 14,34 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk 0,15 persen, PT Bank Central Asia Tbk. 0,28 persen, masyarakat 27,63 persen, dan saham treasuri 1,17 persen.

Menurut prospektus tersebut, keuntungan dari penggabungan ini akan memudahkan akses pendanaan yang lebih luas dan lebih murah baik secara domestik maupun internasional. Segmen nasabah yang dilayani semakin luas serta dukungan dari SMBC sebagai pemegang saham mayoritas memiliki peringkat kredit positif di mata kreditur dan investor.

Masuk Jajaran 10 Bank dengan Aset Terbesar

Setelah merger tersebut sukses, aset kedua bank akan mencapai Rp178,8 triliun dengan asumsi aset BTPN sebesar Rp93,7 triliun dan SMBCI Rp85,1 triliun. BTPN bisa masuk dalam jajaran 10 bank besar di Indonesia setelah merger tersebut.

Tak tanggung-tanggung, apabila merujuk kepada neraca per 31 Mei 2018 maka bank hasil penggabungan kelak diproyeksikan bakal mengantongi aset Rp179 triliun. Angka ini bakal memposisikan BTPN sebagai satu dari sepuluh bank dengan aset terbesar di Indonesia.

BTPN dan SMBCI notabene sesama anak usaha dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) yang ada di Indonesia. Pada BTPN, SMBC memegang kepemilikan saham sebesar 40 persen sedangkan di SMBCI jauh lebih dominan mencapai 98,48 persen.

Analisis Teknikal

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle BTPN pada perdagangan kemarin membentuk bearish spinning top yang menggambarkan saham ini bergerak positif namun sempat mundur akibat kondisi IHSG yang kurang kondusif.

Volume menunjukkan lonjakan signifikan menandakan adanya aksi beli yang besar dari para pelaku pasar pada saham ini merespon pemberitaan mengenai merger dengan SMBCI. Adapun sejak awal tahun, BTPN terlihat masih bergerak uptrend khususnya sejak awal Mei 2018.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih cukup kuat dengan target terdekat di resisten pada level Rp4.140. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.