Bangun Pabrik Tirai Kayu di Sidoarjo, Bagaimana Prospek Saham WOOD?

Bareksa • 17 Jul 2018

an image
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/3). Perdagangan IHSG ditutup melemah 0,69 persen atau 43,38 poin ke level 6.210,7. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Saham WOOD ditutup menguat 3,77 persen dengan berakhir di level Rp550 per saham kemarin

Bareksa.com - Pada perdagangan Senin 16 Juli 2018, harga saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) ditutup menguat 3,77 persen dengan berakhir di level Rp550 per saham. Saham WOOD bergerak cukup impresif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 5.000 kali dan nilai transaksi mencapai Rp54,2 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham WOOD pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp8,36 miliar, kemudian Jasa Utama Capital Sekuritas (YB) Rp4,33 miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp4,16 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham WOOD secara keseluruhan yaitu 15,42 persen, 7,99 persen, dan 7,68 persen.

WOOD Bangun Pabrik Kayu di Sidoarjo

PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menyiapkan pembangunan pabrik woodenblind atau tirai kayu di Sidoarjo, Jawa Timur. Target konstruksi dimulainya pembangunan pabrik tersebut pada kuartal keempat tahun ini. Pabrik tirai kayu milik perusahaan itu akan menempati lahan seluas 2 hektare (ha) hingga 3 hektare.

"Tanahnya sudah kami bebaskan setelah mendapat dana IPO (initial public offering) beberapa waktu lalu," kata Wang Sutrisno, Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk seperti dilansir dari Kontan.

Pada Juni tahun lalu, Integra Indocabinet melepas 20 persen saham ke publik. Perusahaan yang kini tercatat dengan kode emiten WOOD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengumpulkan dana publik Rp325 miliar.

Meski tak lagi perlu membeli tanah, Integra Indocabinet masih harus merogoh kocek untuk biaya pembangunan pabrik. Karena itu, manajemen WOOD menyediakan dana investasi pembangunan Rp100 miliar.

Target rampung pembangunan pabrik Sidoarjo adalah semester I 2019. Proses setelah itu adalah ujicoba produksi. Kalau semua proses berjalan mulus, Integra Indocabinet berencana memasarkan tirai kayu ke pasar mancanegara.

Sebelumnya, pada tahun lalu Integra Indocabinet menggelar ekspansi pabrik flooring dengan nilai investasi mencapai Rp125 miliar. Tepat April 2018, pabrik tersebut mulai berproduksi.

Saat ini, Integra Indocabinet memiliki total kapasitas produksi sebesar 130.000 meter kubik produk building component. Sementara untuk produk furnitur, kapasitasnya 35.000 meter kubik.

Selain menambah pabrik, Integra Indocabinet rajin membeli lahan. Mereka sudah membeli sekitar 30 hektare tanah di Sidoarjo. Manajemen perusahaan menjelaskan, sebenarnya proses pembelian tanah di daearah tersebut sudah berlangsung sejak tahun lalu.

Proses baru rampung tahun ini karena mereka harus melalui sejumlah proses administrasi dan legalisasi.

Belanja lahan Integra Indocabinet bukan tanpa maksud. Mereka berharap, lima tahun ke depan tak perlu membeli lahan di Sidoarjo jika ingin memperluas kapasitas pabrik.

"Karena harga tanah di daerah kami terus meningkat dan mumpung kami lagi ada dana setelah IPO kemarin," terang Wang.

Pasar baru

Tak heran kalau mayoritas alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) 2018 untuk membeli lahan. Adapun hingga Juli ini, mereka sudah membelanjakan Rp285 miliar dari total anggaran capex Rp300 miliar tahun ini.

Sambil memperkuat kemampuan produksi, Integra Indocabinet menggalakkan pemasaran produk. Ketimbang menunggu pesanan datang, mereka mulai memikirkan cara untuk menjemput bola. Misalnya saja dengan mengikuti pameran perdagangan dan menawarkan desain produk.

Integra Indocabinet pun berniat memperluas pasar ekspor. Target mereka mengerek penjualan ekspor 8 -10 persen tahun ini.

"Bukan hanya pasar Amerika, ke depan kami ingin masuk ke pasar - pasar lain seperti ekspor ke Eropa yang juga lumayan. Misalnya Inggris, kemudian pasar Middle East juga lumayan bagus," harap Wang.

Selama ini, Amerika adalah pasar utama Integra Indocabinet. Tahun lalu, kontribusi penjualan ke Negeri Paman Sam mencapai Rp735,02 miliar atau sekitar 42,39 persen terhadap total penjualan senilai Rp1,73 triliun.

Sementara secara keseluruhan, Integra Indocabinet membidik pertumbuhan penjualan 20 persen. Kalau dihitung, target pertumbuhan tersebut setara dengan penjualan sebesar Rp2,08 triliun.

Analisis Teknikal


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham WOOD pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan saham ini bergerak positif meskipun dalam rentang yang tidak terlalu lebar.

Selain itu, kenaikan saham WOOD kemarin sekaligus mengakhiri fase konsolidasinya sejak akhir Juni lalu sehingga membuka peluang untuk melanjutkan kenaikannya.Volume juga menunjukkan peningkatan menandakan adanya aksi pembelian dan antusiasme pelaku pasar yang meningkat pada saham ini.

Kemudian garis MA 5 terlihat akan terjadi golden cross dengan MA 20 menandakan adanya sinyal kenaikan pada saham ini dalam jangka pendek.

Indikator stochastic terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan momentum kenaikan yang mulai terbuka dengan target terdekat berada di resisten pada level Rp615.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.