Bareksa.com – Mengawali kuartal III 2018, keadaan pasar baik di saham maupun obligasi masih terus tertekan. Nilai tukar rupiah pun terpantau melemah terhadap dolar AS, hingga ke level terlemah sejak dua tahun terakhir.
Hingga penutupan perdagangan kemarin 5 Juli 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,09 persen di level 5.739. Adapun yield obligasi acuan Indonesia juga melemah menjadi 7,72 persen.
Mengutip Bank Indonesia, mata uang Garuda dihargai Rp14.387 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin. Angka itu merupakan level yang terendah sejak Oktober 2015 lalu.
Melihat kinerja yang seperti ini, tentu sebagian investor merasa khawatir. Akan tetapi, bagi investor pemula tidak perlu panik, karena masih ada produk unggulan yang bisa bertahan dalam kondisi seperti ini, yaitu reksadana pasar uang.
Seperti terlihat di dalam tabel, sepanjang setahun terakhir (per 5 Juli 2018), rata-rata reksadana pasar uang yang tercermin dalam Indeks Reksa Dana Pasar Uang mencatatkan keuntungan paling tinggi dibandingkan dengan acuan (benchmark) lainnya. Dalam setahun terakhir, Indeks Reksa Dana Pasar Uang masih memberikan untung 4,12 persen.
Performa Benchmark 1 Tahun Terakhir (Per 5 Juli 2017 – 5 Juli 2018)
Sumber : Bareksa.com
Jenis Reksadana yang Tersedia di DOKU
Reksadana pasar uang yang tersedia di aplikasi DOKU juga masih mampu bertahan di tengah kondisi tekanan pasar ini. Ada dua reksadana pasar uang yang tersedia di aplikasi DOKU dengan tingkat keuntungan positif dan kinerja stabil.
Dua reksadana tersebut adalah reksadana Cipta Dana Cash (kelolaan PT Ciptadana Asset Management) dan reksadana Bahana Likuid Syariah (kelolaan PT Bahana TCW Investment Management).
Kedua jenis produk yang dapat dibeli di aplikasi DOKU itu menunjukkan performa positif dan mencatat pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan acuannya, yakni Indeks Reksa Dana Pasar Uang Bareksa.
Cipta Dana Cash telah mencetak keuntungan 5,92 persen. Kemudian, Bahana Likuid Syariah juga menorehkan return 5,31 persen. Adapun acuannya, yakni Indeks Reksa Dana Pasar Uang Bareksa tercatat hanya tumbuh 4,12 persen dalam setahun terakhir (per 5 Juli 2018).
Performa Reksadana Pasar Uang DOKU 1 Tahun Terakhir
Sumber : Bareksa.com
Dengan tingkat fluktuasi risiko yang paling rendah dibanding jenis reksadana lainnya, reksadana pasar uang juga mampu memberikan imbal hasil (return) yang lebih tinggi daripada hanya menabung di bank atau deposito.
Selain itu, terdapat beberapa keuntungan reksadana pasar uang dibanding dengan deposito seperti dalam tabel berikut.
Ringkasan Perbandingan antara Reksadana Pasar Uang dan Deposito
Sumber : Berbagai sumber, diolah Bareksa
Selain menawarkan keuntungan yang menggiurkan, produk investasi ini dapat dibeli melalui aplikasi dompet digital DOKU yang tersedia untuk ponsel pintar berbasis Android. Investasi melalui aplikasi DOKU memudahkan pengguna untuk menanamkan uangnya hanya bermodalkan ponsel, tanpa harus pergi ke kantor agen penjual reksadana.
Kedua reksadana ini dapat menjadi alternatif investasi untuk memperoleh tingkat pendapatan yang stabil serta menjaga likuiditas dengan tingkat risiko yang relatif rendah.
Masih takut berinvestasi? Coba dulu reksadana pasar uang yang tersedia di aplikasi DOKU ini. (hm)
***
Belum punya akun DOKU?
- Cara buka akun DOKU, klik tautan ini
- Daftar reksadana Bareksa di DOKU, klik tautan ini
- Beli reksadana di DOKU, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.