Sinyal Rebound Saham ITMG Menguat, Ditopang oleh Faktor Ini

Bareksa • 05 Jul 2018

an image
Pertambangan Sejumlah kapal yang membawa batu bara melintasi Sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (31/12). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batubara tahun 2018 sebesar 477 juta ton akan melampaui target produksi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Saham ITMG kemarin ditutup menguat 4,69 persen di level Rp22.300 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada perdagangan Rabu, 4 Juli 2018, ditutup menguat 4,69 persen di level Rp22.300 per saham. Saham ITMG ditransaksikan sebanyak 3.764 kali dengan nilai transaksi Rp47,45 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ITMG pada perdagangan kemarin antara lain Deutsche Sekuritas (DB) dengan nilai pembelian Rp8,69miliar, kemudian Citigroup Sekuritas (CG) Rp7,96 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp4,26 miliar.

Ketiga broker itu masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ITMG secara keseluruhan yaitu 18,31 persen, 16,78 persen, dan 8,98 persen.

Tren Kenaikan Batu Bara Sokong Bisnis ITMG

Kinerja ITMG berpotensi meningkat hingga akhir tahun ini berkat sokongan tren kenaikan harga batu bara dunia. ITMG sebenarnya sempat mengalami periode yang kurang menyenangkan di awal tahun.

Hal tersebut disebabkan oleh gangguan cuaca di musim hujan yang membuat kegiatan tambang perusahaan terhambat. Alhasil, volume penjualan batu bara ITMG turun 18,5 persen menjadi 4,4 juta ton pada kuartal pertama lalu.

Beruntung, tingginya harga batu bara dunia saat ini mampu menutupi titik lemah yang dimiliki oleh ITMG. Lonjakan harga batu bara dunia membuat average selling price (ASP) batu bara ITMG meningkat jadi US$83,6 per ton pada kuartal I 2018. Angka ini lebih tinggi ketimbang ASP batu bara ITMG di kuartal I 2017 yang hanya US$67,5 per ton.

Berkat ASP yang meningkat, ITMG memperoleh keuntungan penjualan batu bara signifikan. Hal itu akhirnya berdampak positif pada kinerja keuangan ITMG triwulan pertama tahun 2018 yang mencetak pendapatan naik 3 persen (yoy) menjadi US$378,2 juta, dan laba bersih naik 2 persen (yoy) menjadi US$58,1 juta.

ITMG juga mendapat suntikan tambahan dari lini bisnis bahan bakar minyak berkat akuisisi terhadap PT Gas Emas yang dilakukan pada tahun lalu. Di kuartal I 2018, lini bisnis ini mampu menyumbang US$10,3 juta atau 3 persen dari total pendapatan ITMG.

Kendati masih tergolong kecil, prospek bisnis bahan bakar minyak yang dijalani oleh ITMG dinilai positif di saat harga minyak dunia juga dalam tren bullish.
Di samping itu, ITMG juga berpeluang memperoleh keuntungan jangka panjang lewat rencana ekspansi bisnisnya pada tahun ini ke sejumlah negara, seperti Vietnam, India, Bangladesh, hingga Uni Emirat Arab.

Analisis TeknikalITMG


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ITMG pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow. Hal ini menggambarkan saham ITMG bergerak positif meskipun sempat bergerak di bawah level pembukaannya namun mampu berakhir pada level tertingginya.

Selain itu, pola bullish engulfing menandakan rentang pergerakan saham ini cukup lebar hingga menutupi pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya sehingga menjadi sebuah sinyal rebound cukup kuat.

Indikator relative strength index (RSI) saham ITMG terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat setelah sempat bergerak di sekitar support di level Rp21.200 per saham.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.