Bareksa.com – Manajemen PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) sepertinya harus berpikir ulang dalam merealisasikan rencana penggabungan saham alias reverse stock. Terlebih, banyak investor ritel merasa dirugikan dengan rencana aksi itu.
Belakangan, para investor ritel menyatukan suara melalui petisi untuk menolak rencana reverse stock ELTY. Petisi itu muncul melalui Forum Investor Penolak Reverse Stock Saham ELTY (Forty).
Forty merupakan kumpulan investor ritel ELTY yang telah mencapai 10 persen dari 43 miliar saham ELTY yang beredar.
Salah seorang investor ritel yang diwawancarai Bareksa, mengaku sudah menjadi investor ELTY selama 1,5 tahun. Dia mengaku kesal lantaran rencana aksi reverse stock ELTY bisa mengganggu rencananya untuk menikah.
“Sebagian tabungan nikah ada di saham ELTY dengan harapan utang perseroan bisa kelar dan sahamnya kembali bergerak dan bisa saya jual. Ternyata blangsak,” tuturnya kepada Bareksa, Selasa, 5 Juni 2018.
Dia menyampaikan, pilihannya menjadi investor ELTY tidak lepas dari rencana anak perusahaan Grup Bakrie itu untuk melakukan restrukturisasi utang-utangnya.
Namun setelah utang ELTY dibayar dengan saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), sayangnya manajemen justru memunculkan rencana reverse stock.
Hingga akhirnya, kata dia, dananya mengendap lama di ELTY. “Nyangkut. Tapi sekarang sudah average down jadi Rp48,” ungkapnya.
Dengan keadaan ini, dia berharap banyak agar terjadi perubahan manajemen Bakrieland. Selain itu, dia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih memperkuat pengawasan emiten dan perusahaan.
“Jangan asal iya-iya saja emiten itu ada aksi korporasi. Apalagi merugikan investor ritel. Jangan sampai masyarakat jadi curiga ada apa di balik OJK dan BEI,” kata investor yang enggan disebut namanya tersebut.
Manajemen ELTY Dinilai Tak Miliki Itikad Baik
Dihubungi terpisah, investor ritel lainnya yang juga investor ritel ELTY pun sependapat. Meski baru sebulan menjadi pemegang saham ELTY, dia berharap aksi reverse stock ELTY batal dilaksanakan.
“Saya average Rp20 dari pasar negosiasi. Meski di harga bawah, saya harap ELTY tidak jadi reverse stock biar tidak turun besar,” ungkapnya kepada Bareksa.
Dia menilai, manajemen Bakrieland tidak memiliki itikad baik dan mengorbankan banyak investor ritel. “Seharusnya rilis saja dulu kinerja keuangan kuartal I dan pikir kinerja perusahaan supaya harga naik tanpa reverse stock,” ujarnya.
Ke depan, dia berharap agar kejadian serupa tak terjadi lagi. Untuk itu, emiten di pasar modal Indonesia harus lebih transparan lagi.
Bareksa mencoba mengonfirmasi kepada OJK terkait kisruh investor ritel ELTY. Namun Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi enggan berpendapat. “Mohon maaf, saya tidak ada komentar,” katanya singkat.
Sebagai informasi, selain menggalang dukungan melalui petisi, Forty rencananya akan mendatangi OJK untuk menuntut pembatalan aksi korporasi reverse stock ELTY.
Forty menganggap reverse stock ELTY bakal merugikan investor dan cenderung berlawanan dengan program Yuk Nabung Saham. (AM)